Langsa Kota |Detikkasus.com -Sungguh sangat di sayangkan, lemah sistem ke pemerintahan kota (pemko) langsa, dari tahun ke tahun dan sampai saat ini belum perhatian ada tindakan tegas, untuk menertibkan terkait adanya limbah pabrik kecap.
Yang menjulur serta mengeluarkan limbah ke saluran parit, disinyalir terkesan berbau busuk cemarkan lingkungan hidup ke pemukiman masyarakat sekitar. Saat limbah keluar dari pabrik kecap, tepat lokasinya. Di Gampong desa daulat kecamatan langsa kota kota langsa.
Sesuai dengan adanya pula, pemberitaan di salah satu media online lainnya. Yang sempat terjadi terbit secara publik, diduga IPAL pabrik kecap Langsa bermasalah. Limbah dibuang ke parit warga (pemukiman masyarakat). Tertanggal, 23/03/2024 beberapa hari lalu.
Ironisnya lagi, dalam pantauan kalangan sejumlah wartawan media online ini. Kemarin 25/03/2024, sekitar pukul.10.19.wib. Masih saja limbah asal pabrik kecap itu, menjulur ke saluran parit warga (pemukiman masyarakat) sekitar. Tepatnya lorong tengah pabrik kecap tersebut
Parahnya lagi, ketika pada saat ini. Kalangan sejumlah wartawan media online di aceh ini, mendatangi lokasi pabrik kecap itu. Seputaran toko belakang gampong daulat, untuk bertemu dengan pemilik pabrik kecap. Yang telah dugaan mencemarkan limbah ke saluran parit, malah yang sempat di temui. Salah satu seorang di sebut-sebutkan mandor pabrik kecap, panggilan “bobby”.
Bertujuan, ingin bertemu untuk berkonfirmasi.terkait adanya pemberitaan yang telah terbit di salah satu media online lainnya, tentang pencemaran limbah atau pun IPAL, ke saluran parit warga (pemukiman masyarakat) sekitar gampong daulat. Mandor pabrik kecap pun langsung mengatakan, “kalau ingin berkonfirmasi dengan apu, pemilik pabrik kecap ini. Namun apunya saat ini tidak berada di langsa, beliau pun berapa sedang di medan. Nanti, saya coba kasih informasi kepadanya. Bila mana beliau “apu” sudah kembali pulang ke langsa”. Katanya dengan singkat mengulaskan, kemarin 25/03/2024 sekitar pukul.10.30.wib.
Anehnya lagi, ketika kalangan sejumlah wartawan media online di aceh ini. Sempat menemui sebutan panggilan apu, pemilik pabrik kecap itu. Sewaktu di temui dengannya tersebut, di lokasi toko perdana foto copy. Seputaran Gampong blang pase kecamatan langsa kota kota langsa, menurutnya sebutan panggilan “apu” itu. Tentang terkait limbah yang dugaan telah pencemaran lingkungan hidup saluran parit warga (pemukiman masyarakat) sekitar.
Dirinya, “apu” menjelaskan. “Memang benar, apa yang bapak maksud itu, tetapi pihak dinas LHK pemko langsa. Sudah datang menceking limbah tersebut, dan sudah mereka liat itu limbahnya. Untuk selanjutnya, orang bapak tanya saja dengan pihak lhknya. Apa hasil yang sudah mereka kerjakan”, tuturnya apu. Yang terkesan hasil limbah itu, dapat secara dengan sistem ulok tionghoa tersebut. Dini hari selasa 26/03/2024, sekitar pukul.14.04.wib.
Dengan hasil yang dia komentari, diduga berharap juga. Dengan cara individu. Pihak lhk kota langsa, dapat melindunginya. Dugaan apu tersebut, dengan adanya kejadian tersebut. Seakan-akan limbah yang telah tersalurkan di parit warga atau permukiman masyarakat gampong daulat, diduga gampang mudah di atu oleh apu selaku warga tionghoa alias cina.
(Jihandak Belang/Team)