Tentang Kadus Pak Kades Tebing Linggahara Baru Bungkam Lihat Faktanya

Labuhanbatu Sumut | Detikkasus.com – Tentang dugaan korupsi waktu kepala dusun (Kadus) Suka Ramai dan ternyata Baak Kepala Desa (Kades) Tebing Linggahara Baru, Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. Dan “anehnya lebih memilih bertahan diposisi bungkam daripada beliau memberi tanggapan.” Sabtu (07/12/2024)

Untuk keperluan konfirmasi awak media telah berhasil mendapatkan nomor kontak Pak Kades. “Berulang kali awak media menelepon Kades namun tidak ada respon, bahkan lebih miris nya lagi ketika awak media sudah mengirim pesan konfirmasi melalui whasaap, tetapi tidak ada juga tanggapan dari beliau.”

Baca Juga:  Desa Aur Ringit Bangun Rigid Beton

Kades bertahan bungkam seperti yang ada di suatu fakta dan kemungkinan hal ini akan dapat menimbulkan, persepsi kaca mata pandang terhadap proses pemberian makna atas sesuatu, yang amat nyata misalnya prinsip bola liar itu, memang harus berusaha semaksimal mungkin menggiringnya.

Nara sumber yang tidak ingin identitasnya ditulis berkata “ketidakmampuan kades memberi tanggapan atau layanan informasi, patut saya duga kalau si Kades telah lama menyimpan rasa alergi terhadap insan Pers, dan itu sebabnya beliau menitipkan amanah atau pesan kepada kepala dusunnya itu.”

Baca Juga:  RAHIMA: PENGRAJIN TERUS DIBINA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK - Turut Promosi, Rahima Beli Batik Jambi.

Selain itu patut juga kita duga bahwa anggaran dana desa tebing linggahara baru sudah menjadi lapak bisnis Korupsi diantara kades dan kadusnya itu, sebab “jikalau sang kades itu benar-benar bersih atau tidak bersubahat untuk korupsi, tentunya akan lebih baik jika si kades dapat memberi tanggapan tentang korupsi waktu kadusnya.”

Baca Juga:  Personil Polsek Celukan Bawang Melakukan Pemeriksaan Dokumen dan Orang Atas Kedatangan Kapal Maumere

Kuat dugaan si kadus itu sudah punya kartu “AS” atau memiliki rahasia yang sangat besar, boleh jadi tentang penyalahgunaan wewenang yang bersifat merugikan, keuangan perekonomian negara atau biasa disebut korupsi. Sehingga apapun yang terjadi si kades lebih memilih bertahan untuk bungkan. Sebut sumber (J. Sianipar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *