Tanjab Barat l Detikkasus.com – Proyek Aplikasi Sistem Manajemen Kepegawaian (SIMEKA) yang dikucurkan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDM) Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Provinsi Jambi, menjadi sorotan.
Pasalnya, proyek yang semulanya bertujuan untuk mendeteksi kehadiran ASN di lingkungan Tanjab Barat tersebut, terjadi eror.
Padahal aplikasi SIMEKA ini, belum lama dibuat yang menelan anggaran APBD-Perubahan Tahun 2022.
Proyek aplikasi ini, menelan anggaran senilai Rp187.000.000 dengan hps Rp186 juta.
Hal ini mencuat di publik karena para ASN di lingkungan Pemkab Tanjab Barat, mengeluh, karena aplikasi menggantikan absensi manual, aplikasi sulit merespons perintah penggunanya.
Sistem ini dijalankan aplikasi “Aku Hadir” yang dapat diunduh di Play Store ponsel android. Tidak bisa digunakan alias eror.
“Aduh aplikasi eror pula, macam mane ni mau absen. Ngeri kite terancam TPP terpotong,” keluh beberapa para pegawai, Senin (2/1/2023) di Tanjab Barat.
Hal senada juga dikeluhkan ASN lainnya.”Aplikasinya belum siap benar, ini diduga proyek gagal,” kata seorang ASN menambahkan.
Menanggapi hal tersebut, BKPSDM Kabupaten Tanjung Jabung Barat Gatot Suwarso, membenarkan, bahwa aplikasi tersebut dalam kondisi uji coba.
“Ini sedang di otak atik oleh timnya, namanya juga uji coba. Namanya juga buatan manusia,” kilah Gatot.
Gatot Suwarso meminta para pegawai dan kepala OPD khususnya, menyikapi agar absensi menggunakan sistem manual (absensi kertas).
Sementara Seketaris Daerah (Sekda) Tanjab Barat Agus Sanusi, belum berhasil untuk dikonfimasi terkait hal ini.
Sampai berita ini di terbitkan Sekda belum memberikan tanggapan.
(Ben)