Detikkasus.com | Tuban – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur tahun 2019 telah resmi selesai digelar. Closing Ceremony Porprov diadakan di Stadion Tuban Bumi Wali kelurahan Gedongombo, Semanding, Tuban. Hadir pada kegiatan ini Menteri Pemuda dan Olahraga RI; Gubernur Jatim; Ketua Perwosi Jatim; Ketua KONI Jatim; Bupati Tuban dan pimpinan Daerah se-Jatim.
Pada gelaran Closing Ceremony Porprov Jatim VI, undangan dan masyarakat disuguhi pertunjukan Tari Kolosal Rampak Bedug; parade Defile kontingen; Marching Band; dan pertunjukan pesta kembang api, serta penampilan grup musik ADA Band. Seluruh penonton tampak hanyut menikmati pertunjukan ini.
Menpora RI, Dr. (HC). H. Imam Nahrawi, S.Ag., M.Kp., menyatakan kekagumannya atas penutupan Porprov Jatim VI yang luar biasa. Porprov menjadi kawah candradimuka bagi atlet yang akan membanggakan Indonesia nantinya. Selain itu, Porprov juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi, solidaritas sosial, serta media pengajaran untuk menjunjung tinggi sportifitas.
Imam Nahrawi juga menyampaikan pihaknya saat ini tengah menyiapkan regulasi terkait diselenggarannya Pekan Olahraga Nasional (PON) dua tahun sekali di dua provinsi.
Usai penyelenggaraan Porprov ini, sejumlah event olahraga akan digelar, salah satunya adalah Asean School Game (ASC) 2019 di Semarang. “Kami berharap 24 atlet dari Jatim yang tergabung dalam kontingen ASC mampu mengharumkan nama baik Indonesia di kancah internasional,” serunya. Karenanya, semua pihak mulai harus mendukung setiap usaha yang dilakukan atlet untuk meraih prestasi tertinggi.
Pada kesempatan ini, Gubernur Jatim, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., memuji keindahan venue Paralayang di Bukit Glodakan desa Trantang, Kerek, dan venue sepatu roda di Lapangan Tanah Mas Pantai Mangrove, Jenu. “Kabupaten Tuban dan tuan rumah lainnya memberikan pelayanan yang sangat baik dan sukses menyelenggarakan Porprov Jatim kali ini mulai dari kirab api hingga closing ceremony,” ungkapnya.
Gubernur Jatim mengungkapkan bahwa Porprov Jatim akan diselenggarakan 2 tahun sekali. Hal ini dimaksudkan untuk mengintensifkan pembibitan atlet. Tidak hanya itu, diperlukan peningkatan sarana dan prasarana olahraga dan sport science.
Atas berbagai capaian prestasi dan rekor yang diraih, Gubernur Jatim menginstruksikan Kepala Daerah, Ketua KONI, dan pelatih juga serta instansi terkait lainnya agar mengawal terus mengawal prestasi olahraga di Jatim, mulai dari proses pembibitan atlet hingga upaya peningkatan prestasi. Di samping itu, seluruh masyarakat Jatim diharapkan mampu menjadikan semangat olahraga untuk mewujudkan Jatim berkemajuan dan berkeunggulan.
Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengutarakan kebahagiaannya menjadi tuan rumah Porprov VI Jatim 2019. Hadirnya Porprov di Kabupaten Tuban mampu membawa multiplayer efek. Diantaranya meningkatkan pertumbuhan wirausaha, baik pedagang asongan maupun UMKM hingga 40 persen; dan hunian hotel penuh.
Porprov Jatim mampu memotivasi masyarakat untuk giat berolahraga hingga di tingkat desa. Di Tuban ada 328 kelurahan dan desa, di mana Dana Desa salah satunya dipakai membangun fasilitas olahraga seperti lapangan sepakbola.
Bupati Huda juga mendukung Pemprov dan KONI Jatim terkait penyelenggaraan Porprov dua tahun sekali. Selain itu, orang nomor satu di Kabupaten Tuban ini juga cukup puas atas capaian prestasi kontingen Bumi Wali yang berada di 11 besar klasemen perolehan poin. Prestasi ini mengalami kenaikan daripada sebelumnya. “Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada atlet, official dan masyarakat Tuban yang telah menyukseskan Porprov Jatim di kabupaten Tuban,” tutur Bupati.
Ketua KONI Jatim, Ir. Erlangga Satriagung menyatakan Porprov Jatim VI merupakan Porprov terbesar di Indonesia. Sebanyak 7.718 atlet, 2.484 official atau dengan total 10.302 terlibat dalam ajang olahraga ini. “Dibanding PON Papua mendatang. Jumlah atlet yang sudah terkonfirmasi di PON itu belum sampai 7.800,” kata Erlangga.
Sebanyak 1553 medali diperebutkan pada 40 Cabor yang digelar di tuan rumah Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro. Lebih dari itu, Porprov Jatim ini juga menjadi momentum kebangkitan kaum millenial Jatim. Karena atlet yang berkompetisi berusia 16 sampai 20 tahun. Sekaligus diikuti atlet unggulan baik yang ikut PON dan Puslatda.
Pada Porprov Jatim VI tahun 2019, kontingen Kota Surabaya menjadi juara umum dengan raihan poin 780 dengan total 280 medali, dengan rincian 113 emas, 89 perak, dan 78 perunggu. Prestasi ini mengukuhkan Kota Surabaya sebagai juara bertahan gelaran Porprov Jatim. Sedangkan untuk kontingen Kabupaten Tuban berada di posisi 11 dengan raihan poin 99 dengan total medali 55 medali, dengan rincian 10 emas, 14 perak, 31 perunggu. (Imam/MCT)