Detikkasus.com | Gresik
GRESIK – Warga Dusun Karanglo, Desa Driyorejo, Kabupaten Gresik, merasa sangat khawatir di wilayah mereka jadi cluster penyebaran covid-19. Musababnya, disana ada ruang isolasi mandiri bagi pasien yang terpapar covid-19 atau status pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
Ruang isolasi mandiri itu berada di area pabrik PT Miwon Indonesia yang lokasinya tak jauh dari permukiman warga Dusun Karanglo. Informasi yang dihimpun , selama ruang isolasi Mandiri pasien covid-19 di PT Miwon Indonesia didirikan, warga Desa Karanglo tidak pernah diberi pemberitahuan.
Kondisi itu yang membuat khawatir warga. Menurut Ketua RW Dusun Karanglo, Miludi Agus Widodo, dirinya sering didesak oleh warganya agar meminta keterangan terhadap direksi PT Miwon Indonesia terkait keberadaan ruang isolasi mandiri di komplek pabrik Miwon.
“Masyarakat dusun Karanglo gaduh karena pihak PT Miwon Indonesia menutup rapat informasi terkait ruang isolasi mandiri pasien covid-19 itu. Harusnya pamong desa setempat dilibatkan, tapi ini tidak,” kata Agus Widodo, yang akrab dipanggil Wiwid.
Yang disesalkan Wiwid selaku Ketua RW, PT Miwon malah melibatkan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam penanganan dan pencegahan covid-19 di wilayahnya.
Harusnya, kata Wiwid, pamong desa terlebih dahulu dilibatkan bukan pihak LSM dari luar wilayah. “Jika terjadi cluster baru penyebaran covid-19, yang menanggung dampaknya ialah warga desa kami. Dan PT Miwon Indonesia dalam penanganan pencegahan penyebaran covid-19 ini jarang melibatkan kami,” kata Wiwid.
Karena itu, Wiwid yang kerap didesak warga, menuntut agar PT Miwon Indonesia menyelenggarakan rapid test gratis kepada warga Desa Dusun Karanglo. Selain itu, dilakukan penyemprotan desinfektan di wilayah pabrik dan Dusun Karanglo.
Dan terpenting ialah PT Miwon Indonesia memberikan data terkait pasien covid-19 maupun ODP atau PDP yang diisolasi oleh PT Miwon Indonesia.
“Jika pihak Miwon menutup rapat informasi ruang isolasi itu, wilayah kami berpotensi menjadi cluster penyebaran lain mengingat pekerja juga berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan. Kami juga tidak tahu seperti apa ruangan isolasi di PT Miwon. Mulai dari tim medis, fasilitas, luas ruangan, dan lainnya,” ungkap Wiwid.
Jika PT Miwon tetap abai terhadap tuntutan warga, Wiwid mengatakan, warga mengancam akan mengumpulkan ratusan tanda tangan dan melakukan protes terhadap pemerintah khususnya Pemkab Gresik. Desakan warga, kata Wiwid, tak terbendung lagi mengingat wabah corona bukan penyakit biasa. Pandeminya mudah menular.
“Kekhawatiran warga Dusun Karanglo karena upaya PT Miwon memutuskan mata rantai virus corona, tanpa pertimbangan jika ruangan isolasi berada sangat dekat dengan pemukiman warga. Makanya, kami minta informasi lengkap dari PT Miwon, tapi sampai sekarang tak pernah pemberitahuan,” ujar Wiwid.
Dikutip dari website SATGAS COVID-19 Kabupaten Gresik, per 2 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB, pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kecamatan Driyorejo mencapai 189 pasien dari total di Kabupaten Gresik mencapai 1.872 pasien, status ODP 71 dan PDP 65 orang. Sedangkan di Jawa Timur, total pasien positif covid-19 sebanyak 22.504 orang. (*)