Detikkasus.com | Jabar – Ketidakpuasan masyarakat desa Kedunguter, kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak soal dugaan korupsi Apbdes, belumlah usai. Masyarakat yang kemudian menggabungkan diri dengan Aliansi Indonesia membentuk tim investigasi yang terdiri dari unsur TPK, BPD serta tokoh Masyarakat lainnya untuk menyelidiki lokasi yang belum mendapatkan pembangunan walaupun dana sudah keluar.
“Giliran ada pembangunan talud, ealah, pondasinya ga kuat dan harus d topang bamboo. Belum lagi ada wilayah yang belum sama sekali tersentuh pembangunan. Padahal dana sudah keluar.” Jelas Nurkam Ketua TPK Kedunguter. Dana pembangunan talud itu sendiri, senilai 400 juta, merupakan dana aspirasi yang tertera di APBDesa Sebagai Bantuan Keuangan Khusus, merupakan dana yang turun dengan dua kali dalam setahun.
Bukan hanya talud saluran irigasi RT 01/03 saja yang menjadi masalah. Terdapat 4 titik yang belum ada pembangunan sama sekali melulu pada irigasi, dengan total anggaran yang meluap sekitar 99 juta rupiah. Uniknya, terdapat prasasti pada masing masing titik sebagai tanda selesainya sebuah pembangunan di desa.
Yoyok Sakiran, ketua Karang Taruna Kedunguter menambahkan, bukan soal pembangunan yang tidak ada realisasi dari anggaran APBDes, Karang Taruna yang seharusnya mendapatkan anggaran senilai 10 juta rupiah juga nihil. “Ada laporannya, tapi ga ada uang untuk Karang Taruna, aneh kan?”
Indah