Bojonegoro | Detikkasus.com – Program pembangunan infrastruktur pengadaan air bersih atau biasa disebut air HIPPAM di Desa Bakulan, Kecamatan Temayang telah dirasakan warga. Program tersebut menjadi solusi warga di musim kemarau karena air bersih menjadi kebutuhan dasar warga.
Eko Cahyono, salah satu pengurus Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) setempat mengatakan sangat mendukung program. Bahkan, sebagai bentuk dukungan tersebut, ia memberikan izin lahannya sebagai tempat pengolahan air baku Sungai Pacal menjadi air layak konsumsi untuk dusun sekitar.
Di Desa Bakulan, ada tiga dusun di antaranya Dusun Bakulan, Dusun Jeblokan, dan Dusun Kedungbeduk. Namun, untuk saat ini, pemanfaatan HIPPAM berfokus pada dua dusun, yaitu Dusun Bakulan dan Dusun Jeblokan.
“Saya merasa senang dan bahagia. Berharap agar pasokan air semakin lancar dan juga menjadi berkah untuk warga Dusun Bakulan dan Dusun Jeblokan,” ujar Eko Cahyono, pengurus HIPPAM di Desa Bakulan yang juga tergabung karang taruna.
Sementara itu, Kepada Desa Bakulan Agus Sutomo menjelaskan, dengan dibangunnya HIPPAM dapat memberdayakan pemuda setempat sebagai pengurusnya. Katanya, program ini dapat memasok kebutuhan air untuk 525 KK di dua dusun. Sementara volume alirannya target naik menjadi 5 liter/detik setelah sebelumnya hanya 2 liter/detik.
Menariknya, ada teknik khusus agar aliran sampai kepada masyarakat. Yakni dengan memperhatikan jarak dan geografis. Gravitasi juga berpengaruh dalam mengalirkan air dari titik tertinggi ke titik terendah.
Agus menjelaskan, Desa Bakulan berada di lereng perbukitan. Kendalanya, dua dusun letaknya lebih tinggi dan aliran air harus melalui bukit itu. Namun, lanjut Agus, pihak pemerintah desa bersyukur karena semenjak permohonan pada 2021 lalu, pada 2022 secara berurutan dua tahun hingga 2023 mendapat bantuan Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya.
“Sekarang sedang pembangunan sambungan rumahnya. InsyaAllah September ini sudah masuk sampling 10 SR. Dusun Bakulan dan Dusun Jeblokan yang sangat membutuhkan air bersih. Musim kemarau tidak ada mata air tampak atau air tanah tidak ada. Juga banyak dilakukan riset, tampungan air di sini minim. Dengan dibangunnya HIPPAM, ketersediaan air baku di musim kemarau melalui aliran Kali Pacal bisa mencukupi, air tidak terlalu keruh,” pungkasnya.
Pihak pemerintah desa sangat mengapresiasi bantuan Pemkab Bojonegoro dalam dua tahun belakangan, sehingga Desa Bakulan ada jalan untuk mengatasi musibah kekeringan. Harapannya, perhatian yang diberikan kepada masyarakat terus dikembangkan. Sebab, program HIPPAM sangat bagus sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
“Kami dari Pemdes Bakulan mewakili desa mengucapkan khusus kepada Ibu Bupati Anna Mu’awanah serta kepada Pemkab Bojonegoro mengucapkan banyak terima kasih dan uluran tangannya. Intervensi kepada kami sangat luar biasa sehingga kami mampu menangani bencana kekeringan di Desa Bakulan,” imbuhnya.
(Andri)