Surat ar-Rahman

Detikkasus.com | Surat ar Rahman الرَّحْمَٰنُ Arab-Latin: ar-raḥmān Terjemah Arti:  1.  (Tuhan) Yang Maha Pemurah, عَلَّمَ الْقُرْآنَ ‘allamal-qur`ān  2.  Yang telah mengajarkan al Quran. Terjemahan Tafsir Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) 1-2. Allah Yang Maha Pengasih, Yang mengajari manusia al-Quran dengan memudahkan membaca dan menghafalnya serta memahami makna-maknanya. خَلَقَ الْإِنْسَانَ khalaqal-insān  3.  Dia menciptakan manusia. عَلَّمَهُ الْبَيَانَ ‘allamahul-bayān  4.  Mengajarnya pandai berbicara. 3-4. Dia menciptakan manusia dan mengajarinya Penjelasan apa yang ada dalam jiwanya sebagai pembeda antara ia dengan makhluk lainnya. الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ asy-syamsu wal-qamaru biḥusbān  5.  Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. . Matahari dan rembulan berjalan bergantian dengan perhitungan yang akurat, tidak berubah dan tidak goncang. وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ wan-najmu wasy-syajaru yasjudān  6.  Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. Bintang-bintang di langit atau tumbuhan yang tumbuh dan muncul dari bumi yang tidak memiliki batang dan pohon bumi yang memiliki batang mengetahui Tuhannya dan sujud kepadaNya, tunduk kepada tujuan ia ditundukkan, yaitu kemaslahatan dan manfaat bagi hamba-hambaNya. وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ was-samā`a rafa’ahā wa waḍa’al-mīzān  7.  Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Allah meninggikan langit di atas bumi, dan Allah meletakkan di bumi dasar keadilan yang Dia perintahkan dan syariatkan bagi hamba-hambaNya. أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ allā taṭgau fil-mīzān  8.  Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ wa aqīmul-wazna bil-qisṭi wa lā tukhsirul-mīzān  9.  Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. 8-9. Agar kalian tidak melanggar dan mencurangi orang yang kalian menimbang untuknya. Tegakkanlah timbangan secara adil, jangan mencuranginya bila kalian menimbang untuk orang-orang. وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ wal-arḍa waḍa’ahā lil-anām  10.  Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ fīhā fākihatuw wan-nakhlu żātul-akmām  11.  Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ wal-ḥabbu żul-‘aṣfi war-raiḥān  12.  Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. 10-12. Dia juga menciptakan bumi dan membentengkannya agar makhluk-makluk bisa tinggal di atasnya. Di sana ada buah-buahan, pohon kurma yang memiliki kelopak-kelopak mayang buah, ada biji-bijian yang berkulit, semua itu sebagai rizki bagi kalian dan ternak-ternak kalian, di sana ada tanam-tanaman yang berbau harum. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  13.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) baik nikmat dunia atau nikmat akhirat, yang kalian dustakan? Dan betapa bagus jawaban jin saat Nabi membacakan surat ini kepada mereka, setiap kali beliau membaca ayat ini, mereka berkata, “Tidak, tidak ada satu pun dari nikmat-nikmatMu, wahai Tuhan kami, yang kami dustakan. Segala puji bagiMu.” Demikian sepatutnya seorang hamba, bila nikmat-nikmat dan karunia-karunia Allah dibacakan kepadanya, hendaknya dia mengakuinya, mensyukurinya, dan memujiNya karenanya. خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ khalaqal-insāna min ṣalṣāling kal-fakhkhār  14.  Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ wa khalaqal-jānna mim mārijim min nār  15.  dan Dia menciptakan jin dari nyala api. 14-15. Allah menciptakan bapak manusia, yaitu Adam, dari tanah basah yang mengering seperti tembikar, dan menciptakan iblis, yang berasal dari kalangan jin, dari kobaran api yang sebagian bercampur dengan sebagian yang lain. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  16.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ rabbul-masyriqaini wa rabbul-magribaīn  17.  Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya Allah adalah Tuhan dua timur, yaitu tempat terbit matahari saat musim dingin dan saat musim panas, Tuhan dua barat, yaitu tempat terbenamnya pada kedua musim itu. Semuanya berada di bawah pengaturan Allah dan rububiyahNya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  18.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ marajal-baḥraini yaltaqiyān  19.  Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ bainahumā barzakhul lā yabgiyān  20.  antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. 19-20. Allah mencampur air dua laut (tawar dan asin) keduanya bertemu, tidak ada pemisah di antara keduanya di depan mata, sekalipun begitu di antara keduanya tetap ada pembatasnya, salah satunya tidak mempengaruhi yang lain dan melenyapkan ciri khasnya, yang tawar tetap tawar dan yang asin tetap asin, sekalipun keduanya bertemu. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  21.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ yakhruju min-humal-lu`lu`u wal-marjān  22.  Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. Dari dua laut tersebut keluar dengan kuasa Allah mutiara dan marjan. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  23.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ wa lahul-jawāril-munsya`ātu fil-baḥri kal-a’lām  24.  Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. Hanya milik Allah wewenang menundukkan kapal-kapal besar yang berlayar di lautan membawa manfaat bagi manusia, layarnya terkembang dan membuatnya menjulang bagai gunung-gunung. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  25.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ kullu man ‘alaihā fān  26.  Semua yang ada di bumi itu akan binasa. وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām  27.  Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. 26-27. Semua makhluk yang ada di bumi akan binasa, dan yang tetap hidup adalah Wajah Tuhanmu, Pemilik Keagungan, kebesaran, keutamaan dan kemurahan. Dalam ayat ini terkandung penetapan sifat “wajah” bagi Allah sesuai dengan keagunganNYa, tanpa menyamakan dan menentukan bentuknya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  28.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ yas`aluhụ man fis-samāwāti wal-arḍ, kulla yaumin huwa fī sya`n  29.  Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  30.  Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? 29-30. Penghuni langit dan bumi memohon kepadaNya hajat-hajat mereka, tidak seorang pun yang tidak membutuhkanNya. Setiap hari Allah dalam urusan, memuliakan dan menghinakan, memberi dan menghalangi. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلَانِ sanafrugu lakum ayyuhaṡ-ṡaqalān  31.  Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  32.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 31-32. Kami akan berkonsentrasi untuk menghisab dan membalas amal-amal kalian yang kalian lakukan di dunia, wahai jin dan manusia. Kami menghukum orang-orang yang berbuat maksiat dan membalas dengan pahala orang-orang yang taat. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ yā ma’syaral-jinni wal-insi inistaṭa’tum an tanfużụ min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisulṭān  33.  Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  34.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 33-34. Wahai jin dan manusia, bila kalian mampu menembus perintah Allah dan hukumNya dengan berlari dari ujung langit dan bumi, maka lakukanlah. Kalian tidak sanggup melakukannya kecuali dengan kekuatan dan hujjah serta izin dari Allah. Mana mungkin kalian lakukan, sedangkan kalian sendiri tidak memiliki kuasa untuk mendatangkan manfaat dan mudarat untuk diri kalian? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِنْ نَارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنْتَصِرَانِ yursalu ‘alaikumā syuwāẓum min nāriw wa nuḥāsun fa lā tantaṣirān  35.  Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya). فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  36.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 35-36. Akan dikirimkan bongkahan api kepada kalian dan tembaga panas meleleh yang dituangkan di atas kepala kalian. Sebagian dari kalian (wahai jin dan manusia) tidak bisa menolong sebagian yang lain. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ fa iżansyaqqatis-samā`u fa kānat wardatang kad-dihān  37.  Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  38.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 37-38. Bila langit pecah dan terbelah di Hari Kiamat, ia memerah seperti warna bunga mawar, seperti minyak mendidih dan timah panas karena beratnya urusan dan kengerian Hari Kiamat. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فَيَوْمَئِذٍ لَا يُسْأَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَلَا جَانٌّ fa yauma`iżil lā yus`alu ‘an żambihī insuw wa lā jānn  39.  Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  40.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 39-40. Di hari itu para malaikat tidak bertanya kepada para pendosa dari kalangan jin manusia tentang dosa-dosa mereka. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالْأَقْدَامِ yu’raful-mujrimụna bisīmāhum fa yu`khażu bin-nawāṣī wal-aqdām  41.  Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. 41. Para malaikat mengetahui orang-orang yang gemar berbuat dosa dengan tanda-tanda mereka, maka para malaikat tersebut memegang mereka, mencengkeram ubun-ubun dan kaki-kaki mereka, lalu mencampakkan mereka ke dalam neraka. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  42.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 42. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? هَٰذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ hāżihī jahannamullatī yukażżibu bihal-mujrimụn  43.  Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ آنٍ yaṭụfụna bainahā wa baina ḥamīmin ān  44.  Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya. 43-44. Dikatakan kepada orang-orang yang berbuat dosa tersebut sebagai celaan dan hinaan, “Inilah Neraka Jahanam yang dulu didustakan oleh orang-orang yang berbuat dosa di dunia. Terkadang mereka disiksa di api yang menyala, dan terkadang diberi minum air mendidih, yaitu minuman yang sangat panas, yang menghancurkan perut dan usus. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  45.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 45. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ wa liman khāfa maqāma rabbihī jannatān  46.  Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. 46. Hamba-hamba Allah yang bertakwa dari kalangan jin dan manusia, yang takut kepada saat menghadap kepadaNya, lalu menaati perintahNya dan meninggalkan laranganNya, akan mendapatkan dua surga. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  47.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?, 47. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? ذَوَاتَا أَفْنَانٍ żawātā afnān  48.  kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. 48. Dua surga itu memiliki dahan-dahan yang indah dengan buah-buahannya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  49.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 49. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فِيهِمَا عَيْنَانِ تَجْرِيَانِ fīhimā ‘aināni tajriyān  50.  Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir 50. Dalam dua surga tersebut ada dua mata air yang mengalir di antara keduanya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  51.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 51. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ fīhimā ming kulli fākihatin zaujān  52.  Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. 52. Di dalam surga tersebut ada segala bentuk buah-buahan yang berpasangan. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  53.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 53. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ فُرُشٍ بَطَائِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ muttaki`īna ‘alā furusyim baṭā`inuhā min istabraq, wa janal-jannataini dān  54.  Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. 54. Orang-orang yang takut kepada perjumpaan dengan Tuhan mereka akan mendapatkan dua surga, mereka mendapatkan kenikmatan pada keduanya, mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya dari sutra tebal, dan buah dua surga tersebut dekat kepada mereka. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  55.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 55. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ fīhinna qāṣirātuṭ-ṭarfi lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn  56.  Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. 56. Di atas hamparan permadani itu ada istri-istri yang pandangan mata mereka hanya terbatas pada suami-suami mereka. Mereka tidak melihat kepada selain suami-suami mereka, hanya bergantung kepada mereka. Para istri itu tidak pernah disentuh oleh manusia dan tidak juga oleh jin. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  57.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 57. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ ka`annahunnal-yāqụtu wal-marjān  58.  Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. 58. Para bidadari itu seperti mutiara dan marjan dari segi kecantikan dan kebeningan mereka. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  59.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 59. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ hal jazā`ul-iḥsāni illal-iḥsān  60.  Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  61.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 60-61. Bukankah balasan bagi orang yang berbuat kebaikan di dunia adalah kebaikan di surga di akhirat? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? وَمِنْ دُونِهِمَا جَنَّتَانِ wa min dụnihimā jannatān  62.  Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  63.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 62-63. Selain dua surga itu ada dua surga lainnya. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? مُدْهَامَّتَانِ mud-hāmmatān  64.  Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  65.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 64-65. Dua surga ini hijau, sangat hijau hingga cenderung kehitam-hitaman. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ fīhimā ‘aināni naḍḍākhatān  66.  Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  67.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 66-67. Pada keduanya ada dua mata air yang memancar deras yang tidak berhenti. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فِيهِمَا فَاكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ fīhimā fākihatuw wa nakhluw wa rummān  68.  Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. 68. Pada kedua surga tersebut ada berbagai macam buah-buahan, kurma dan delima. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  69.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 69. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ fīhinna khairātun ḥisān  70.  Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. 70. Pada keempat surga itu ada pasangan-pasangan yang berakhlak mulia dan cantik parasnya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  71.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 71. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ ḥụrum maqṣụrātun fil-khiyām  72.  (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. 72. Para bidadari yang tetutup dan terjaga di dalam tenda-tenda. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  73.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 73. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn  74.  Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. 74. Para bidadari itu tidak pernah digauli oleh manusia dan jin sebelumnya. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  75.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 75. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ muttaki`īna ‘alā rafrafin khuḍriw wa ‘abqariyyin ḥisān  76.  Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah. 76. Mereka bersandar di atas bantal-bantal yang bersarung hijau, permadani-permadani yang indah dan mempesona. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān  77.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan? تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ tabārakasmu rabbika żil-jalāli wal-ikrām  78.  Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. Sungguh banyak keberkahan nama Tuhanmu dan melimpah kebaikanNya, Pemilik keagungan yang mencengangkan, kemuliaan sempurna dan pemuliaan kepada para kekasihNya.

Publikasi: PT. Pria Sakti Perkasa (PSP).

Pimpinan Redaksi: Supriyanto Als Pria.
Nomor Pengaduan Pusat: 082243319999.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *