Detikkasus.com | Rokan Hulu – Tingginya curan hajan yang melanda di berbagai daerah Rokan Hulu (Rohul), serta ditambahnya banjir kiriman dari Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) membuat Sungai Rokan meluap sehingga menggenangi pemukiman Warga di Rokan IV Koto, pada Kamis (11/10/2018).
Bahkan, meluapnya Sungai Rokan di kecamatan Rokan IV Koto, samapai memakan korban, karena derasnya arus sungai, Warga Desa Cipang Kanan dikabarkan hanyut terbawa arus Sungai Rokan.
Camat Rokan IV Koto, M. Abrar membenarkan bahwa ada warganya yang hanyut di sungai Rokan, tepatnya di desa Cipang Kanan yang bernama Mawardi dengan usia sekitar 50 tahun.
Ia menambahakan, kejadian hilangnya Mawardi yang diduga terseret derasnya arus sungai Rokan, terjadi pada Kamis Pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Abrar mengungkapkan, warganya yang diduga hanyut ini memiliki kekurangan dibagaian badanya, yakni kakinya cacat atau bekas diamputasi.
“Pada saat kejadian itu korban ini melihat tongkatnya untuk berjalan ditepi sungai dan saat hendak mengambil tongkatnya, itulah diperkirakan korban terseret arus sungai Rokan,” katanya, kepada wartawan.
Lebih lanjut dijelaskanya, kejadian hanyutnya korban pertama kali dibertahukan oleh menantunya Aryon. Dimana, menantunya tidak melihat korban di dalam Rumah dan disekitaran Rumah, dan diduga hanyut saat hendak mengambil tongkatnya.
“Kejadian ini sudah dilaporkanya kepada Bhabinkatibmas dan BPBD Rohul dan Basarnas provinsi Riau untuk bantuan proses pencarian korban yang hanyut,” terangnya.
Akibat meluapnya Sungai Rokan di Rokan IV Koto, Abrar mengaku sekitar 125 Kepala keluarga (KK) terdampak banjir, dengan ketinggian sekitar 50 cm.
“Yang terdampak banjir itu desa Rokan Koto Ruang sebanyak 80 KK dan kelurahan Rokan sebanyak 45 KK,” jelasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan banjir kiriman dari Pasaman, terlebih curah hujan yang masih tinggi. Simpan barang berharga ditempat yang aman.
“Jaga anak-anak, jauhkan dari sungai, jangan samapai orang tua lalai karena curah hujan masih tinggi,” pungkasnya.
Jembatan Sungai Pisang Kolek di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tak bisa dilalui akibat meluapnya air Sungai Rokan, pada Kamis (11/10/2018).
Dimana, Jembatan menghubungkan Kelurahan Kota Lama dengan lima desa di seberang seperti Desa Kota Baru, Kota Raya, Muara Dilam, Pasir Indah, dan Desa Pasir Luhur, tidak bisa dilewati baik roda dua maupun roda empat akibat banjir.
Lurah Kota Lama Aly Yusuf, S.Sos, mengatakan jembatan di Sungai Pisang Kolek di Kelurahan Kota Lama tidak bisa dilewati akibat debet air Sungai Rokan meluap.
Ia mengungkapkan dampak jembatan Pisang Kolek yang tidak bisa dilalui, masyarakat harus menggunakan jasa penyebrangan menggunakan sampan.
“Akibat jembatan yang tidak bisa dilalui banyak anak-anak sekolah yang terpaksa libur karena tidak bisa melewati jembatan tersebut,” katanya.
Aly sapaan akrabnya menerangkan, naiknya debet air sungai Rokan ini disebabkan oleh banjir kiriman dari kabupaten Pasaman yang juga terendam banjir, sehingga terdampak pada warga kota lama terlebih
Lebih lanjut dijelaskanya, untuk sekali menyebrang dengan sepeda motor dan pengendara, masyarakat bisa dikenakan biaya antara Rp40 ribu hingga Rp50 ribu sekali menyebrang, dengan dua sampan yang disediakan.
Diakuinya, dengan tidak bisa dilewatinya jembatan Pisang Kolek, bukan berdampak terganggungnya akses masyarakat saja. Hasil panen perkebunan masyarakat juga terkena dampaknya.
Bila sebelumnya menuju Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Ekadura Indonesia (EDI) hanya sekira 7,5 kilometer (km), dengan putusnya jembatan jarak tempuh semakin jauh, sekira 40 km jauhnya.
Aly juga mengatakan tidak hanya jembatan Pisang Kolek saja yang terkena dampak banjir, sekitar 257 Kepala Keluarga (KK) juga terkena dampak banjir kiriman ini.
“Akibat banjir kiriman ini, bahkan ada air yang sudah masuk ke pemukiman warga, makanya harus tetap waspada terlebih pemukiman dekan bibir sungai,” imbaunya.
Diterangkanya, 257 KK yang terkena dampak banjir tersebut terdiri dari warga RW 8 dengan 3 RT sebanyak. 105 KK dan RW 9 dengan 5 RT sebanyak 152 KK.
Ia menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dikarenakan debit air masih tinggi. Ia juga meminta masyarakat menjaga anak-anak agar tidak mendekati bibir sungai.
“Simpan semua barang berharga di tempat yang aman, seperti ijzah dan surat-surat berharga lainya. Tetap waspada jangan sampai lenga karena banjir kiriman bisa saja datang tiba-tiba,” pungkasnya.**(Rahmat)