Oleh : Mohammad alif kusuma putra
Jurusan : manajemen
Fakultas : ekonomi dan bisnis.
Detikkasus.com | Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya kebanyakan mahasiswa berasal dari luar kota. Mereka merantau dengan tujuan untuk menimba ilmu di kota rantuan tersebut. Dan pastinya mereka diberikan bekal dari orang tua mereka, baik berupa material maupun uang bulanan. Namun kebanyakan dari mereka tidak bisa mengelola uang bulanan dengan baik dan malah mengahbiskannya demi barang barang yang diingingkannya dan hal yang tidak penting.
Mengingat kebutuhan mahasiswa tidak juga hanya indekos dan maka saja, namun tuntutan mengerjakan tugas kuliah sering kali mengharuskan mahasiswa merogoh kantong dalam dalam untuk sekedar fotokopi atau print bahan tugas lainnya. Belum lagi godaan teman untuk hangout di kafe yang sekarang banyak disekitar kampus itu membutuhkan cara menghemat uang saku yang super ketat.
Oleh karena itu perlu adanya tindakan guna menyadarkan para mahasiswa guna mengelola uang bulanan mereka yang sering menghamburkan uangnya dalam hal yang tidak penting, agar bisa menyisakannya untuk ditabung lebih lebih untuk modal usaha. Inilah tips untuk mengatasi sulitnya megatur uang bulanan
Menentukan jenis-jenis pengeluaran yang dikeluarkan oleh mahasiswa. Tentunya tidak mungkin sekali mahasiswa tidak ada pengeluaran dengan tidak membelanjakan uangnya. Setidaknya dia menyandang predikat mahasiswa maka dia akan terbebani uang kuliah yang harus dibayarkan ke perguruan tinggi tempat dia belajar dan juga karena dia manusia maka tentunya membutuhkan minum dan makan. Kesemuanya ini perlu dicatat.
Inilah salah satu alasan perlunya mencatat seluruh jenis pemasukan dan pengeluaran yaitu digunakan sebagai bahan dalam merancang dan membuat rencana anggaran keuangan pribadi. Semua jenis pemasukan dan pengeluaran keuangan seorang mahasiswa dituliskan pada anggaran keuangan sehingga jelas arah pemasukan dan pengeluaran tersebut ke mana saja. Pembuatan rencana anggaran keuangan ini diatur sedimikian rupa sehingga tidak sampai besar pasak dari pada tiang. Sehingga pengeluaran seorang mahasiswa harus disesuaikan dengan pemasukan yang dimilikinya.
Menabung merupakan salah satu anjuran yang mungkin sejak lama sudah kita dengar. Namun memang faktanya anjuran tersebut masih sangat relevan sampai saat ini. Menabung merupakan salah satu cara untuk membiasakan diri untuk tidak langsung menghabiskan uang yang didapatkan. Menabung yang baik adalah menabung yang memiliki tujuan untuk apa uang tersebut nantinya akan digunakan. Bila menabung memiliki tujuan yang jelas maka semangat untuk menyisihkan uang untuk menabung akan menggelora.Misalnya menabung dengan tujuan untuk membeli buku literatur perkuliahan yang harganya mahal. Maka seorang mahasiswa bisa mulai menabung uang dengan tujuan untuk membeli buku tersebut bila uang sudah terkumpul.
Membuat pos cadangan, mengapa seorang mahasiswa perlu menyisihkan sebagian uang untuk dana cadangan? Karena seorang mahasiswa bahkan siapapun kita tidak tahu 100% apa yang akan terjadi besok. Dana cadangan diperlukan bila terjadi apa-apa sehingga menyebabkan pemasukan uang menjadi terhenti. Hendaknya dana cadangan ini mampu menutup segala macam jenis pengeluaran rutin seorang mahasiswa sekitar tiga sampai enam bulan mulai dari terhentinya pemasukan uang. Sehingga kegiatan rutin (biaya makan harian, bayar kos/kontrakan/asrama/apartemen, biaya transportasi, dll.) yang memerlukan uang tetap bisa berjalan minimal masih bisa berlangsung tiga sampai enam bulan sesuai dengan banyaknya dana cadangan yang telah disediakan.
Suatu keinginan itu berhubungan dengan perasaan. Perasaan itu berhubungan dengan hati. Oleh karena itu poin ini berhubungan dengan rasa dan jiwa manusia. Masalah “rasa” ini hanya bisa dikendalikan dengan kondisi pikiran (state of mind) yang berpikir secara logis membuat analisis tentang nilai positif dan negatif dari perbuatan yang akan dilakukan. Menghambur-hamburkan uang berarti membelanjakan uang atau menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting dan bila dituruti makan akan lebih mengarah pada hancurnya kondisi keuangan seorang mahasiswa.
Faktor yang menjadi penghambat terbesar adalah keinginan untuk menghabiskan/mengeluarkan uang demi hal yang tidak penting. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa pintarlah mengatur keuangan sehingga kita tidak kehabisan uang saat akhir bulan ataupun lainnya dan itu kita bisa tahu bagaimana cara mengelola keuangan bagi mahaisiswa yang baik.
Untuk itu perlu belajar untuk tanggung jawab dengan kebutuhan dan kehidupan diri sendiri. Bagaimanapun juga mengatur uang adalah salah satu keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh para mahasiswa. (***).