“Renungan”
Detikkasus.com | “Setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sahajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga, maka sungguh dia telah berjaya. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya” (ali-Imran 3: ayat 185)
“Di manapun kalian berada pasti kematian merenggut kalian walaupun dalam benteng yang kokoh.” (QS. An Nisa : 78).
Seluruh harta yang dimiliki tidak dibawah mati, bahkan keluarga yang pangkatnya tinggipun tak dapat menolong, termasuk Pangkat manusia yang menjadi Presiden, menteri, Kapolri, TNI dan Semua Manusia di Dunia.
Kematian tidak pernah memandang status sosial, tidak pernah memandang umur, tidak akan memandang ras atau apapun.
Kematian hakikatnya dapat mengenai siapa saja yang telah Allah tetapkan, bagi yang kaya raya atau yang jelata, pengemis hingga orang-orang terhormat, laki-laki maupun perempuan semua jiwa pasti dekat dengan kematian.
Allah telah memberi masing-masing dari kita jatah waktu untuk mengumpulkan perbekalan, sedangkan jatah umur kita tiap hari terus-menerus berkurang.
Kematian itu misteri, Kematian milik Allah SWT, dan hanya Ia-lah yang Maha Mengetahui Segalanya
Tanda-tanda Kematian Manusia,
– Telinga menjadi lisut dan kusam.
-. Hidung menjadi miring.
-. Bisa melihat bintang pada siang hari, sedangkan orang lain tidak bisa melihatnya.
-. Mata tidak terasa silau ketika menatap matahari dan Matahari muncul pastinya di siang hari.
Bagi orang normal, menatap matahari dengan mata langsung akan terasa menyilaukan.
Tetapi sebaliknya, orang yang hendak ajalnya dijemput bisa dengan mudah melihat matahari dan tidak menyilaukan matanya.
– Air kencing menjadi asam.
Tercium aroma asam dari urinnya yang tajam menusuk.
– Tidak bisa melihat bayangan sendiri.
Tidak peduli apakah di bawah pancaran sinar matahari, atau di bawah sinar bulan, tapi ia tidak bisa melihat bayangannya sendiri, tidak ada lagi bayangannya.
– Garis-garis atau kerut di dahinya membengkak.
. Muncul bintik-bintik merah di daerah di bawah pusar.
-. Pada titik Yongquan (terletak di 1/3 tengah kaki dari ujung atas) dan titik Yintang (terletak di batang hidung, pertengahan jarak ujung alis mata), terasa nyeri/sakit seperti ditusuk jarum.
Jika ada gejala seperti yang disebutkan pada nomor 13 dan 14, ini akan cukup fatal.
-. Emosionalnya berubah-ubah tidak menentu.
Emosional tidak biasa dan tanpa sebab yang jelas, tidak dapat mengendalikan diri.
Munculnya tanda-tanda ini, dimana salah satu diantaranya itu menyiratkan kemungkinan besar akan pergi selamanya dalam enam bulan ke depan.
40 hari sebelum ajal menjemput, seseorang itu akan mengalami beberapa tanda-tanda berikut ini;
Pertama: 40 hari Jelang kematian
Tanda-tanda kematian ini juga muncul setelah masuk waktu asar.
Bagian pusat dari tubuh kita akan berdenyut.
Itu pertanda bahwa daun yang tertulis nama kita dari pohon yang terletak di Arshy Allah SWT, telah gugur.
Lalu malaikat maut mengambil daun tersebut.
Membuat persiapan diantaranya mulai mengawasi kita setiap saat.
Dan sesekali malaikat maut menampakkan dirinya kepada orang yang akan dicabut nyawanya dalam wujud manusia, dan seketika itu pula orang itu akan terasa terkejud dan bingung melihat malaikat maut.
Walaupun malaikat maut wujudnya hanya satu tapi atas izin Allah swt, Dia mampu mencabut nyawa seseorang dalam waktu yang bersamaan.
Kedua: 7 hari saat kematian akan datang
Tanda ini muncul setelah masuk waktu asar.
Tanda-tanda kematian ini hanya diberikan Allah swt.
Terhadap orang yang diuji Allah dengan Sakit, biasanya orang yang sedang sakit tak berselera makan, tiba-tiba ingin makan.
Ini merupakan isyarat dari Allah bahwa kematian memang benar-benar sudah dekat.
Tiga hari, Jelang Kematian.
Pada suatu saat akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri.
Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu.
Supaya perut kita tak mengandung banyak najis, dan ini akan memudahkan orang lain untuk memandikan jasad kita.
Setelah itu pula mata hitam kita tak bersinar lagi, dan bagi orang yang sakit.
Hidungnya perlahan akan masuk ke dalam, ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita.
Telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam.
Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan dan sukar untuk ditegakkan lagi.
Keempat: Sehari sebelum kematian.
Tanda-tanda kematian ini juga terjadi setelah waktu ashar, kita akan merasakan denyutan di bagian ubun-ubun, ini menandakan kita sudah tak sempat lagi melihat waktu ashar di keesokan harinya.
Tanda Kematian Menghampiri
Kita akan merasakan sejuk di bagian pusat. Lalu turun ke pinggang dan akan terus naik ke bagian halkum atau Rongkong; Kerongkongan; Lekum; Pembuluh napas.
Pada masa ini hendaknya kita sering beristighfar memohon ampun pada Allah, dan sering-sering membaca syahadat.
Menata hati, memfokuskan fikiran kita hanya kepada satu arah yaitu Allah SWT.
Isyarat Kematian Sebelum Malaikat Maut Mencabut Nyawa
Dalam kitab Irsyadul Ibad, sebagai mana dikutip dari kabarmakkah.com, diceritakan bahwa Nabi Ya’qub AS sering bertanya pada Malaikat Maut.
Di antara salah satu pertanyaan itu adalah terkait dengan masalah kematian.
“Aku tahu bahwa tugasmu adalah mencabut nyawa manusia. Namun alangkah lebih baik jika engkau memberi isyarat padaku terlebih dulu sebelum menjemput nyawaku nanti.” kata Nabi Ya’qub.
“Baiklah, kelak akan kukirim kepadamu dua atau tiga isyarat.”
Selang beberapa lama, Malaikat Maut datang kembali datang untuk menemui Nabi Ya’qub AS.
Nabi Ya’kub bertanya, “Apa kedatangan Saudara hanya untuk sekedar bertamu seperti biasanya?”
“Tidak, aku mau mencabut nyawamu.” jawab Malaikat Maut.
“Bukankah dahulu aku pernah berpesan padamu agar mengingatkan aku sebelum kau mencabut nyawaku?” kata Nabi Ya’qub karena kaget nyawanya hendak dicabut.
“Sudah aku kirimkan kepadamu isyarat yang kau tunggu-tunggu itu, tak hanya satu bahkan tiga sekaligus: pertama, rambutmu yang sudah banyak memutih; kedua, tubuhmu yang sering melemah; dan ketiga badanmu yang sudah membungkuk. Itulah isyarat yang telah kukirimkan kepada semua manusia sebelum aku mendatangi mereka untuk kucabut nyawanya.” jawab Malaikat Maut.
Begitulah cara Allah SWT memberikan peringatan kepada seluruh manusia dengan ajal yang sudah mulai dekat. Karena tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. (QS. al-Anbiya’:35).
Namun, kebanyakan manusia lebih suka pura-pura untuk melupakannya.
Manusia mengakui tiga isyarat kematian tersebut, tetapi mereka sering menyalahinya dengan perbuatannya.
Manusia mengaku sebagai hamba Allah, tetapi kelakukannya terbalik dengan pengakuannya.
Mereka sering berkata Allah-lah yang memberinya rezeki dan mencukupi kebutuhannya.
Namun pikiran dan hati mereka terpenjara dengan keduniawian.
Mereka mengetahui bahwa kematian itu pasti akan menemuinya, namun lihatlah amal dan ibadah mereka.. seolah-olah mereka tidak akan pernah mati dan meninggalkan dunia fana ini.
Betapa banyak manusia yang mengaku dirinya adalah hamba Allah, namun perbuatannya tak sesuai dengan pengakuannya.
Karena realitanya banyak diantara mereka yang menjadi hamba uang, hamba dunia, hamba jabatan, dan semisalnya.
Mulutnya sering berucap, “Aku adalah hamba Allah,” namun tangannya masih saja mengambil hak orang lain, mendzalimi dan merugikan orang lain, atau mungkin senang ‘menerima’ sesuatu yang tidak seharusnya dia terima.
Dengan petunjuk dan rahmat Allah, Semoga kita bisa menata kembali kehidupan kita ke jalan yang lebih baik, Jalan yang telah dicontohkan Allah dalam Al Qur’an dan Assunnah, Sehingga sisa-sisa umur yang ada bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya.
Dengan semakin bertambahnya usia, semoga semakin bertambah pula ketaatan dan kualitas ibadah kita, bukan malah semakin bertambah dosa-dosa kita kepada-Nya. Naudzubillah min dzalik.
Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0009961.AH.01.07.Tahun 2019.
Penyusun : Supriyanto als ilyas Ketua Umum Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK): Kontak/ Whatsapp: 082243319999.