Detikkasus.com | Tuban – Sudah sepekan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Tuban berjalan sejak tanggal 24 Mei 2021. Berbagai penyesuaian dilakukan pihak sekolah agar proses pembelajaran berlangsung dengan efektif dan tanpa mengabaikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Ditemui di tempat kerjanya, Kepala SMPN 3 Tuban, Fathul Mu’in, M.Pd., menyampaikan SMPN 3 Tuban mendapat ijin melaksanakan PTM pada akhir April. Ijin diberikan setelah seluruh pengajar dan tenaga administrasi mendapatkan vaksin dosis pertama dan melengkapi sejumlah fasilitas penunjang.
Pihaknya juga telah memberikan angket kepada wali murid tentang teknis pelaksanaan PTM. Persetujuan dari wali murid menjadi salah satu persyaratan sesuai Surat Keputusan Bersama 3 Menteri.
“Alhamdulillah, sebagian besar wali murid setuju pelaksanaan PTM, Jika terdapat wali murid yang tidak setuju, lanjut Fathul Mu’in, pihak sekolah menyampaikan materi pelajaran secara daring,” ungkapnya, Jumat (28/05/2021).
Lebih lanjut, siswa mendapat pengawasan ketat dari guru, sebelum masuk waktu pembelajaran, pihak sekolah memutarkan siaran mengenai penerapan protokol kesehatan. Pembelajaran dilakukan dengan membagi kehadiran siswa dalam 2 shift.
Pembelajaran dalam satu waktu shift berlangsung 2 jam untuk 4 mata pelajaran. Kehadiran siswa dalam satu kelas maksimal 50 persen dari kapasitas ruang. Usai kegiatan PTM, siswa diharuskan langsung pulang mengingat kantin sekolah juga ditutup.
Sedangkan, kegiatan ekstrakulikuler sementara waktu ditiadakan atau dilangsungkan secara daring.
“Tujuannya mengurangi potensi siswa berkerumun,” sambungnya.
Tidak hanya itu, pihak sekolah juga mengedukasi wali murid terkait teknis pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Diantaranya, siswa wajib diantar ke sekolah, memakai masker dan faceshield, mencuci tangan sebelum masuk, membawa minum dan alat tulis sendiri. Jika siswa sakit atau berhalangan hadir, wali murid dapat menginformasikan kepada wali kelas.
Fathul Mu’in menjelaskan kendala yang dihadapi pada PTM di masa pandemi Covid-19 minimnya waktu yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Meski demikian, seluruh guru SMPN 3 Tuban berkomitmen mengajar seoptimal mungkin.
SMPN 3 Tuban juga menyiapkan Rumah Bahasa dan Studio SPEGA yang dapat digunakan guru untuk memaksimalkan pengajaran secara daring agar materi diterima siswa dengan lebih optimal.
Sementara itu, salah satu wali murid, Joko Wahono, mengaku senang karena sekolah dapat kembali melangsungkan kegiatan belajar mengajar Meski masih ada kekhawatiran, dirinya percaya pada pihak sekolah terutama guru yang akan terus menjaga anaknya dan siswa lain selama di sekolah.
“Anak-anak juga akan senang ketika bisa kembali bersekolah dan bertemu temannya meski dengan memakai masker,” ujarnya.
Joko Wahono menambahkan dirinya bersama istri selalu berpesan kepada anaknya agar mendengarkan nasihat guru tentang protokol kesehatan. Sebelum berangkat ke sekolah, selalu dipastikan anaknya membawa sejumlah perlengkapan tambahan seperti masker, faceshield, air minum, dan handsanitizer.(imm/mct*)