PRINGSEWU, detikkasus.com – Hasil Produksi benih padi Ciherang tahun Anggaran 2017 bersubsidi yang di Anggarkan dari Anggaran APBN, yang di produksi oleh ketua Telompok Tani “Setia Tani” di pekon(DESA) Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, yang diduga keras menghasilkan Benih Padi tidak “berkualitas” alias Asal Produksi.
Pada Rabu(29/11/2017) Fajar Sidik ketua kelompok tani “SETIA TANI” kepada media online detikkasus.com ,” benar disini yang memproduksi benih padi Ciherang bersubsidi, sudah dua tahun ini saya memproduksi benih padi ciherang benih bersubsidi, pada tahun 2016 saya memproduksi 7 ton dan untuk tahun 2017 10 ton itu semua sudah di salurkan oleh PPL nya kepada para petani, saya hannya produksi benihnya saja,” ujarnya Fajar sidiq.
” ini adalah usaha pribadi saya yang membidanngi produksi benih padi, semua modalnya itu modal pribadi saya, seperti dana pembelian benih padi, kantok(sak) benih subsidi dan labelnya itu semua dana dari kantong pribadi saya. kalau harga benih padi yang saya beli dari wates per kg nya Rp.837 rupiah, kantong sak benih itu saya beli dari Dinas pertanian yang melalui koordinatornya yaitu Bapak Budi Santoso sebagai Kepala UPT pertanian di Gading Rp.7000.000 (tuju juta rupiah)/1 kintal dan kalau harga labelnya saya beli/kg Rp.200 (dua ratus rupiah) kepada bapak Sudin dari PL BPSB artinya tidak ada yang dimodali dari pihak pemerintah,”kata fajar sidiq.
“kalau katanya, dari masyarakat(tani) yang telah membeli benih padi ciherang bersubsidi hasil produksi prusahaan saya “KT.SETIA TANI II” tidak “berkualitas” itu saya tidak tau mas, karna saya hanya penyedia benih saja, sebelumnya benih-benih padi tersebut sudah di awasi oleh PL dan dari pihak UPT Pertanian serta sudah dilakukan uji LAp. Jadi jika para petani yang membeli benih padi bersubsidi tersebut merasa dirugikan harusnya mereka protes kepada pihak penjual benih padi yang bersubsidi tersebut. saya hanya produksi benih sesuai pesanan dari pihak pertanian. ini kalau menurut saya gak usahlah diberitakan, kalaupun juga bau di beritakan maka beritakan yang baik-baik saja. dan gak usah di konpirmasi lagi UPT dan PL nya cukup sampai disini saja, berapa mas, yang penting saya dibantu jangan sampai ada pemberitaan tentang benih yang saya produksi kurang berkualitas, yang katanya benih padi ciherang yang saya produksi tidak bisa di pakai,” kata fajar sidiq saat di konpirmasi oleh jurnalis media online detikkasus.com yang bertujuan untuk memberhentikan jurnalis detikkasus.com untuk mendapatkan inpormasi yang lebih detail.
” memang kalau benih padi subsidi yang di bantukan oleh pertanian itu gak saya edarkan tapi binih tersebut kami pakai/dipakai olek kelompok saya sendiri mas, awas gak usah di tulis apa yang saya katakan ini, dan gak usah di rekam-rekam karna gak ada gunanya juga walau di tulis dan diberitakan, pokoknya saya minta tolong mas, jagan diberitakan, saya sudah tau mas ini dari wartawan, saya nyambung berapa saya ngasih duit, omongin aja berapa, selagi saya mampu akan saya kasih, tapi saya minta tolong betul mas jagan sampai ada berita yang gak bagus, berapa mas ngomong aja berapa,” fajar sidiq mencoba untuk menghentikan jurnalis detikkasus.com yang melakukan tugas untuk mendapatkan hasil konpirmasi yang detail.
sebelumnya beberapa masyarakan tani padi yang berhasil dikonpirmasi, mengatakan bahwa kelompok tani kami beli benih padi ciherang bersubsidi itu tidak layak untuk dipakai, tapi tetam kami lemparkan lagi yang uangnya kami buat kas kelompok tani kami, karna pada waktu itu PL nya selalu menyuruk untuk membeli benih padi dengan bapak fajar sidiq, ahirnya kami terpaksa untuk beli benih padi ciherang bersubsidi tersebut,” katanya jailani dan surahman ketua dan bendahara kelompok tani Marga Subur VIII pekon jati agung.
“yang menjadi pertanyaan kami dari para kelompok tani, kenapa katanya benih padi ciherang itu adalah benih unggulan dan juga bersubsidi tapi kenapa benih tersebut tidak layak untuk di pakai dan beli Rp.2500 (dua ribu lima ratus rupiah/kg) kenapa pula pemenintah pertanian memberikan benih padi yang tidak berkualitas kepada masyarakat tani ini,” ujar mereka berbarengan. (Bambang/A)