detikkasus.com|Jateng & DIY,- Selain membangun kemitraan bilateral militer, dalam kunjungannya ke Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), delegasi _National Defense University_ (NDU) Pakistan juga melaksanakan studi banding tentang Sistem Pertahanan Nasional Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kadispenad Brigjen TNI Candra Wijaya setelah acara penerimaan delegasi NDU Pakistan bersama dengan Aspers Kasad Mayjen TNI Heri Wiranto di Mabesad, Jakarta, Rabu (24/04/2019).
Diungkapkan Kadispenad, delegasi NDU Pakistan yang dipimpin oleh Mayjen Ayman Bilal Safdar terdiri dari dua orang Perwira Tinggi, 2 Perwira berpangkat Kolonel dan 14 siswa NDU berpangkat Letkol dan Kolonel, diterima oleh Aspers Kasad yang didampingi oleh beberapa orang perwakilan dari Staf Umum Angkatan Darat di ruang tamu Hublu Spamad Mabesad.
“Ini merupakan momen yang pertama kali dilakukan antara NDU Pakistan dengan TNI AD, setelah terbangunnya kerja sama bilateral militer antara TNI AD dengan Angkatan Darat Pakistan yang dirintis pada awal tahun 2019,” ujar Candra Wijaya.
Sebelumnya, menurut Candra Wijaya, selain mengirimkan perwira masing-masing untuk tugas belajar di kedua negara, pada awal oApril yang lalu kedua Angkatan Bersenjata telah melaksanakan Latihan Bersama (Latma) Elang Strike 2019 yang diikuti oleh Kopassus dan Pasukan Khusus Pakistan di Pusat Latihan Anti Teror _(National Counter Terrorism Center)_ di Pabbi, Pakistan.
“Oleh karenanya, kedatangan dari delegasi NDU ini merupakan kunjungan kehormatan bagi TNI AD,” tegas Candra Wijaya.
“AD Pakistan tidak hanya membangun kemitraan secara protokoler semata, namun juga mereka ingin secara bersama menggali dan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang sistem pertahanan di Indonesia dan negaranya,” tambahnya.
Dalam diskusi yang berlangsung dengan penuh keakraban, baik Ketua Delegasi NDU Pakistan maupun Aspers Kasad berkehendak untuk saling meningkatkan kerja sama bilateral secara lebih intens, baik di bidang pendidikan maupun latihan.
“Tugas belajar yang selama ini masih berupa pendidikan pengembangan umum, akan ditingkatkan sampai kuliah di NDU di Islamabad Pakistan, atau setingkat Lemhannas di Indonesia. Kesempatan ini tentu harus kita sambut baik dan ke depan akan dirancang program-program antar kedua Angkatan Darat ini yang bersifat saling menguntungkan dan selaras dengan kebijakan Pertahanan Indonesia khususnya TNI/TNI AD,” tegasnya.
Lebih lanjut Candra Wijaya menjelaskan bahwa kedua belah pihak memiliki pandangan yang sama tentang perlunya penguatan dan peningkatan kerja sama bilateral militer.
“Seperti yang disampaikan oleh Aspers Kasad maupun Ketua Delegasi NDU Pakistan, pada dasarnya kerja sama bilateral militer antara kedua pihak tidak terlepas dari kebijakan politik luar negeri dan pertahanan kedua negara,” ucapnya.
“Khususnya terkait dengan memperluas kemitraan strategis dalam menghadapi ancaman global, serta mewujudkan keamanan dan perdamaian di kawasan,” pungkas Candra Wijaya.
Sebelum melaksanakan studi banding ke Mabesad, delegasi NDU Pakistan juga telah melaksanakan studi banding di Lemhannas, Kemhan, Mabesal dan Mabesau. (Dispenad).( BND Jejak Kasus Jateng & DIY / PENDAM IV DIPONEGORO )