Oleh : Putri Hanindya Wardhani (201910170311133) dari Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi.
Dalam perkembangan zaman produk-produk lokal terus mengalami peningkatan penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ini tentu tidak terlepas dari adanya daya beli masyarakat lokal. Salah satu produk yang belakangan ini meningkatkan ketertarikan masyarakat adalah kosmetik dan produk perawatan wajah. Tentunya, perkembangan ini tidak terlepas dari produk lain dari berbagai negara di dunia, sehingga memunculkan dorongan untuk menciptakan produk asli buatan negeri mengingat persaingan antar negara semakin sengit. Siapa menduga, bahwa produk-produk kosmetik dan skincare ini berpengaruh dalam penguasaan pasar Indonesia.
Hal ini disebabkan karena produk lokal memiliki banyak keunggulan dari segi kualitas seperti pilihan warna yang disediakan lebih cocok untuk kulit wanita Indonesia yang cenderung berwarna kuning langsat hingga sawo matang, formula yang diciptakan pun sangat sesuai untuk iklim dalam negeri. Selain itu, karena mayoritas penduduk Indonesia yang memeluk agama islam maka kehalalan komposisi dapat menarik minat masyarakat dalam penggunaan produk lokal.
Alasan lain yang mendasari adanya minat masyarakat Indonesia terhadap produk lokal adalah dari segi kemasan yang dibuat menarik. Penggunaan kemasan yang sederhana dengan warna-warna lembut seperti merah mudah, membuat suatu produk tersebut mendapat perhatian dari konsumen terutama para remaja yang berusia 17 hingga 25 tahun. Inilah mengapa kemasan merupakan point yang sangat penting dalam suatu produk. Dari segi harga yang ditawarkan pun produk lokal jauh lebih terjangkau, dikarenakan pengenaan tarif pajak yang cenderung lebih rendah daripada tarif pajak luar negeri.
Kesuksesan produk-produk kosmetik dan skincare ini tidak terlepas dari adanya Tim pemasaran. Produk-produk lokal seperti Emina, wardah dan viva sebagian besar menggunakan strategi Sales and Operations Planning (SOP) dalam menentukan rencana mana yang layak dalam beberapa bulan yang akan datang dan rencana mana yang tidak layak. Keluaran dari SOP disebut dengan rencana agregat yaitu berkaitan dengan penentuan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah pada masa mendatang. Target konsumen dari produk-produk kosmetik dan perawatan wajah ini adalah perempuan berusia 17-35 tahun. Mereka, tergolong konsumen berusia produktif dan konsumtif.
Sales Promotion yang diterapkan oleh brand-brand lokal ini, menggunakan jasa para influencer untuk mengenalkan produk mereka baik dari lingkup nasional hingga internasional. Menjadi sponsorship dalam suatu event fashion, ajang penghargaan dan acara televisi lainnya juga merupakan wujud penerapan Sales Promotion dari produk tersebut. Sementara dalam bidang penerapan Operation Planning, mereka terus mengeluarkan produk-produk sesuai trend terkini. Contohnya seperti pengeluaran liptint, lipgloss, lipcream dan sebagainya.