STikes Siti Hajar wisuda 37 sarjana fisioterapi
Medan | DetikKasus.com
Yayasan Siti Hajar, Medan laksanakan wisuda bersama sebanyak 37 orang sarjana D-III fisioterapi STikes Siti Hajar dan hadir dalam wisuda tersebut antara lain, Ketua Yayasan Siti Hajar, Medan, DR. Ir. Prawira Mulia Tarigan M.Sc, Ketua Aptisi Wilayah Sumut, H. Bahdin Nur Tanjung, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Dian Armanto, M.Pd., MA, M.Sc., Ph.D, Ketua STikes Siti Hajar, Medan, Trisno Susilo, SST.FT, M.K.M, di Hotel Four Poin, Medan
Ketua STikes Siti Hajar, Medan, Trisno Susilo, SST.FT, M.K.M mengatakan bahwa, STikes Siti Hajar untuk jumlah mahasiswanya tidaklah menurun dan tidak meningkat jumlahnya karena ilmu fisioterapi memiliki ke khususan yang tersendiri di banding dengan pendidikan tenaga kesehatan lainnya, seperti kebidanan dan keperawatan yang sudah banyak dan tidak sesuai dengan perkembangan dari pada rumah sakit yang ada sementara pendidikannya terus berkembang, kalau ilmu fisioterapi itu memiliki skill tersendiri, ketrampilannya juga selalu di manfaatkan orang banyak baik perkasus maupun perindividu sehingga peminatnya tidak meningkat seperti pendidikan kesehatan lainnya,”Saat ini memang Ilmu Fisioterapi itu belum melakukan Uji Kopetensi dan bila hal itu di terapkan jadi di tahun depan mau tidak mau para mahasiswa Fisioterapi harus ikut UKOM, maka dalam hal tersebut Yayasan STikes Siti Hajar selalu menyiapkan para mahasiswanya di dalam menghadapi UKOM tersebut dan dengan di adakan UKOM tersebut para lulusan sudah siap juga dalam hal menghadapi persaingan era globalisasi saat ini,”jelasnya
Ia juga mengharapkan supaya para alumni yang di wisuda pada hari ini kiranya dapat mengaplikasikan ilmunya dengan baik di tengah masyarakat, karena fisioterapi merupakan ilmu yang bisa di peragakan di tengah masyarakat secara door to door,” Saya berharap agar terus meningkatkan kualitas keilmuannya misalnya bila ada kasus mengenai fisioterapi, para alumni agar secara detail menyelesaikan kasus tersebut maka ia akan di pakai oleh masyarakat,”jelasnya
Fisioterapi itu, lanjut Trisno, ada di STikes Siti Hajar, kampus Dr. Rusdi, Grand Medistra dan masing institusi Fisioerapi tersebut memiliki spesifik tersendiri, serta ilmu fisioterapi itu mencakup beberapa bidang yakni Neoromuskuler (kasus-kasus gangguan saraf), Muskulerskuletal (kasus-kasus orthopedi), Pediatri (anak-anak), perediatri (orang dewasa tua), olah raga dan kardio (gangguan jantung),kurmunal (gangguan paru-paru),”Fisoterapi yang ada saat ini tidak sebesar yang ada di luar negeri karena banyak kendala – kendala untuk perkembangan fioterapi kita seperti di luar negeri, sebab masyarakat belum paham tentang fisioerapi ini karena masih sebatas pelayanan untuk keluarga saja,” jelasnya (Alexander Hutapea/ biro Medan)