Artikel l Detikkasus.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah telah dilaksanakan karena melihat kasus COVID-19 yang terus menurun dan pendistribusian vaksin di Indonesia yang sudah mulai merata.
PTM terbatas dilaksanakan dengan persetujuan dari masing-masing orang tua/wali siswa, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti cek suhu, memakai masker, mencuci tangan, tidak berkerumun, dan menjaga jarak di sekolah.
Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berbagai desa/kota di Indonesia, terutama pada daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).
Tujuan dari program ini sendiri yaitu sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, menjadikan salah satu solusi dalam menghadapi tantangan pendidikan di Indonesia, selain itu mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri dan mendapat pengalaman mengajar.
Mahasiswa diharapkan dapat membantu dan berinovasi terkait pembelajaran literasi, numerasi, adaptasi teknologi, membantu adminstrasi pada sekolah penempatan tersebut.
Mahasiswa Matematika Universitas Ahmad Dahlan, Mirza Yuniar Renardi, ikut berkontribusi dalam program Kampus Mengajar angkatan 2 yang telah berlangsung pada 2 Agustus 2021 sampai 22 Desember 2021 dan ditempatkan di SD Negeri 2 Logandu, Kebumen, Jawa Tengah.
Pada saat kegiatan Kampus Mengajar berlangsung kemudian melihat sampah botol-botol plastik minuman yang berserakan di lingkungan sekolah, belum difungsikannya pot-pot tanaman disekolah, dan kondisi sekolah yang kurang hidup usai pembelajaran yang dilakukan secara daring dari rumah akibat pandemi COVID-19.
Mahasiswa Kampus Mengajar mengajak para siswa untuk berkreasi membuat pot tanaman dari sampah botol plastik minuman.
Cara pembuatan pot tanaman dari sampah botol plastik minuman ini cukup terlampau mudah, alat dan bahan yang dibutuhkanpun sederhana yaitu botol-botol plastik bekas minuman yang telah dibersihkan, tali tambang pramuka, cat akrilik/kayu, gunting/cutter, paku, spidol, tanaman gantung atau jenis tanaman lainnya, tanah, dan pupuk. Langkah-langkah pembuatannya adalah pertama menggambar pola pada botol dengan spidol kemudian gunting, lalu membolongi bagian bawah dan bagian atas botol dengan paku, lalu mengecat botol dengan warna-warna yang cantik, kemudian setelah cat kering kaitkan botol dengan tali. Setelah pot sudah jadi, kemudian isi pot dengan tanah, pupuk, dan tanaman. Kemudian gantungkan pada paku-paku ditembok atau dipagar-pagar sekolah.
Manfaat dengan adanya kegiatan ini yaitu dapat mengajarkan kepada para siswa tentang bagaimana cara memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang berguna, mengajarkan bagaimana cara menanam tanaman dan merawat tanaman dengan baik, mengajarkan untuk peduli terhadap lingkungan, dan melatih daya kreativitas para siswa.
Sehingga anak yang kreatif memiliki beragam ide untuk dapat memecahkan masalah mereka sendiri. Selain itu, lingkungan sekolah juga terlihat indah dan hijau dengan adanya tanaman-tanaman yang cantik. (*)