Detikkasus.com | Indonesia- Provinsi Jatim – Kabupaten Tuban, 2019.
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Naker Pemkab Tuban ‘gandeng’ Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Jawa Timur, berikan pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja pada 32 peserta dari lulusan SMA dan SMK selama hampir dua bulan (26 Februari- 9 April) keterampilan Las 1G-3G, yang mendaftar pada dinas terkait.
Sri Lestari, Kasi Pelatihan dan Produktivitas tenaga kerja Dinas PTSP dan Naker mengungkapkan tujuan dari diadakannya pelatihan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai dan menyongsong proyek atau pembangunan kilang minyak pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR).
“Agar masyarakat Tuban menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan bersertifikat menyongsong kabupaten Tuban sebagai kota industri,”ujarnya.
Para peserta ini nanti akan mendapatkan sertifikat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dinyatakan lulus, selian dari 32 peserta pelatihan Las 1G-3G ini akan diseleksi untuk mengikuti pelatihan Las 4G.
Masih Sri Lestari menyampaikan bahwa pelatihan yang bersumber anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Tuban ini merupakan pelatihan berbasis kompetensi guna mengurangi angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tuban.
“Selain mendapatkan pelatihan, peserta juga mendapat uang transport dan makan siang,”lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Kasi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kabupaten Tuban, Fauzi Mahrus menjelaskan bahwa selain keterampilan Las, Dinas PTSP Naker juga mengadakan pelatihan kewirausahaan yang dilakukan di tiap kecamatan guna menciptakan keterampilan bagi generasi muda dan ibu rumah tangga.
Dari 20 Kecamatan di kabupaten Tuban, 5 Kecamatan sudah mendapatkan pelatihan kewirausahaan, yaitu Kecamatan Montong, Singgahan, Grabagan, Tambakboyo dan Bancar.
“Akan kami lakukan secara bertahap sampai seluruh kecamatan mendapatkan pelatihan,”tandasnya.
Pelatihan berbasis kompetensi guna untuk menyiapkan calon tenaga kerja disektor formal, diharapkan masyarakat lokal dapat ikut serta berperan dalam perkembangan industri di Kabupaten Tuban.
“Warga Tuban harus memiliki kompetensi yang unggul agar tidak hanya menjadi penonton perkembangan industri di Tuban,” pungkas Fauzi.
(Mam/MCT)