Karya: Fitri Syawaliah
Universitas Muhammadiyah Malang
“ketika aku melakukan ini, aku akan diperhatikan”
“ketika aku menyakiti diriku sendiri, aku merasa emosi ku dapat terluapkan”
“aku sakit dalam hubungan ini, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, hanya ini yang bisa aku lakukan agar dia paham dengan perasaanku”
Kalimat-kalimat diatas, merupakan pikiran mengapa banyak remaja melakukan self injury pada dirinya sendiri. Beberapa tahun terakhir, banyak remaja yang melakukan self injury, yang mana self injury sendiri adalah perilaku yang melukai dan menyakiti diri sendiri yang dilakukan secara sengaja, tindakan dari self injury sendiri ialah dengan melukai tubuh, pelaku self injury biasanya menggunakan senjata tajam seperti pisau, maupun silet, biasanya juga melukai tubuh dengan menyayat, menjambak rambut, membakar kulit dan membenturkan kepala.
Menurut Maidah, 2013 (dalam jurnal Muthiam N. E) Perilaku self injury merupakan bentuk penyaluran emosi negatif akibat dari rasa sakit psikis yang dirasakan oleh pelakunya yang sulit diungkapkan dengan kata-kata dan yang menjadi faktor pendukungnya adalah perasaan akan kesepian dan merasa mendapat diskriminasi dari lingkungan serta adanya perasaan tidak dianggap. Sehingga akan menimbulkan pemikiran “ketika aku menyayat tanganku, maka orang-orang akan mengasihani aku dan memperhatikan aku” padahal hal tersebut belum tentu benar.
FOR YOUR INFORMATION,,,
Studi kasus Pada tahun 2001, WHO melaporkan bahwa pelaku self injury ini biasanya didominasi oleh remaja, pada tahun 2010 dari populasi di Australia berusia 18-24 tahun telah mengaku pernah melukai diri sendiri paling tidak sekali dalam kehidupan mereka. Di Inggris, jumlah remaja yang masuk rumah sakit karena melukai diri meningkat, dimana pada tahun 2008-2009, ada 2.727 orang yang berusia di bawah 25 tahun melukai diri sendiri dengan benda-benda tajam.
Kalian tau ga si, ada apa ya kira-kira dalam masa remaja itu? Hmmmm
Jadi, masa remaja merupakan suatu tahapan dimana seseorang mulai mencari jati diri yang mana pada masa ini banyak terjadi perubahan-perubahan yang bisa meningkatkan stress baik dalam pergaulan bahkan percintaan. Kedua faktor di atas bisa menjadi penyebab utama terjadinya self injury, biasanya dalam hubungan percintaan yang tidak sehat akan terjadi abusive relationship. Abusive relationship atau penganiayaan dalam suatu hubungan akan menyakiti salah satu individu baik secara fisik dan ucapan yang berakibat tekanan pada mental.
Nah temen-temen, Tekanan pada mental tersebut jika tidak mampu diekspresikan dengan benar akan memunculkan perasaan marah dan benci kepada diri sendiri karena terus menerus disalahkan sehingga merasa bersalah, merasa tidak mampu melakukan sesuatu dengan benar, merasa gagal sehingga muncul perasaan tidak berdaya, pikirian-pikiran tersebutlah yang menjadikan pelaku self injury bisa membuat sayatan-sayatan dilengan, dan menyakiti dirinya dengan sengaja karena tidak mampu mengekpresikan emosinya dengan benar. Hal ini aku ambil dari pengalaman-pengalaman teman ku dalam hubungan yang tidak sehatnya itu, nah dia mengatakan bahwa perilaku tidak menyenangkan dari orang terdekatnya juga yang menyebabkan dia menjadi pelaku self injury. Ucapan-ucapan yang menyakiti hati, kritikan yang tidak membangun, diskriminasi dan penolakan akan menurunkan kepercayaan diri dan bisa menyebabkan keraguan akan kemampuan diri sendiri, sehingga pelaku self injury merasa dirinya tak lagi berharga.
Selanjutnya, gimana sih mengekspresikan emosi kita secara positif agar tidak terjadi self injury?
Pertama: Kita bisa mencari katarsis, atau menuangkan segala isi emosional dengan bebas seperti mendaki gunung lalu berteriak sekencang-kencangnya atau jika kalian terlalu mager buat keluar, kalian bisa teriak sekencang-kencangnya didalam bantal kalian dan menangislah didalam kamar. Menangis adalah hal yang wajar kok, yang penting kalian tetap harus bisa bangkit setelah itu.
Kedua: Olahraga, nah temen-temen olahraga selain menghasilkan endorphine (hormon bahagia), olahraga juga bisa meningkatkan konsentrasi kalian loh.
Ketiga: Cobalah untuk terbuka, gimana? Berusahalah terbuka dengan orang yang sangat kalian percaya, katakan kepada mereka bahwa kamu sedang dalam keadaan yang tidak baik, sehingga butuh pendengar.
Keempat: Mencari aktivitas-aktivitas sosial positif yang bisa membuat pikiranmu lebih fresh dan kamu bisa jadi lebih bersyukur deh atas apapun yang terjadi dihidupmu.
Kelima: Berdoa dan memohonlah agar diberi jalan keluar dan kemudahan oleh Nya.
Tetap semangat ya teman-teman dalam menjalani hidup ini, ingat self injury bukanlah penyelesaian masalah, jangan terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, sebelum kamu mencoba menyayangi orang lain, sayangilah dirimu terlebih dahulu agar lebih mampu menyayangi orang lain, dan ingat “Kamu Itu Berharga .”