Detikkasus.com |JATENG
SEMARANG- Kemeriahan Ormas-Ngo Expo Tahun 2021 bertempat di Hall Mall Paragon Jalan Pemuda No.118 Semarang yang di ikuti sekitar 34 stand ormas. Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Ikut serta memeriahkan Ormas-Ngo Expo dengan membuka Stand nomor Urut1 . Pada Acara Penutupan hari Ke 4 stand Ormas SBMI cukup ramai dikunjungi warga masyarakat yang hadir di Mall Paragon Jumat (19/11/2021).
Tampak antusias seluruh perwakilan Ormas yang hadir mendatangi pangung bergantian ikut menjahit sang merah putih sepanjang 22,5 meter. Suasana semakin mengharukan dengan iringan lagu Tanah air ku, tidak sedikit penonton yang menitikan air mata karena haru. Setelah prosesi penjahitan bendera di bentangkan bersama-sama oleh seluruh perwakilan dari ormas, tampak perwakilan Ormas dari DPC Lindu Aji, WHDI, Persadani, Griya welas asih, PD Muhamadiyah, LRC-KJHAM, JPKP, Wanita Katolik RI, EFATA, Mutiara Kasih, PAPDA, Padepokan Brajamusti, Geram, FKPPI,DPC SBMI, DPC LSM FPB, IPI, PPM, IBI, PGRI, LSP, KBPPPOLRI, LAN, LBH APIK, PKBI, Rumah Aira, Komunitas Sahabat Difabel, PCNU, Dewan Kesenian Kota Semarang, DPK Garuda Pandu Bangsa Semarang, Perwaris Satu Hati, DPD LDII dan BPPH Pemuda Pancasila. Sangat terasa sekali kekompakan seluruh peserta Ormas Expo tahun 2021 ini.
Saat Awak media mewancarai salah satu pengunjung yang menonton penampilan pangung tersebut Ardian mengatakan ” saya melihat acara ini sangat bagus sekali, kali ini saya merasa merinding mas, apalagi saat pembentangan bendera yang sangat panjang itu, ngak tau ya mas tiba-tiba rasa patriotisme diri saya kayak tersugesti bangkit, pokok nya keren banget dan mengharukan , wis top banget lah mas ( sambil mengacungkan jempol dua-red). ungkapnya.
Kepada awak media ditengah acara Ormas-Ngo Expo 2021 Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Novi Kurniasih mengatakan ” inti dari penjahitan bersama sang merah putih ada maksud dari kami yakni Filosofinya jika kita semua sebagai bangsa bisa bersama-sama mengedepankan semangat bersatu dan bhineka tunggal ika, yang di dasari semangat 45 maka sejatinya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia pasti akan bisa kita capai dan rasakan bersama. Perlu saya jelaskan disini , Kami dari Buruh Migran Indonesia (SBMI) di mana kami berdiri di Kota Semarang sudah sejak tahun 2013 di mana kita Bergerak dalam bidang pendampingan advokasi para korban pekerja migran Indonesia yang mengalami korban korban kekerasan antara lain traficking, gaji tidak dibayar, penyitaan dokumen oleh PJTKI dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerja migran Indonesia dari kota Semarang karena di Jawa Tengah sendiri merupakan pengirim terbesar nomor dua pekerja migran Indonesia ke luar negeri, sehingga banyak sekali para pekerja migran Indonesia yang menjadi korban, kita mengetahui kota Semarang ini sebagai ibu kota di Jawa Tengah sehingga Ketika pulang dari luar negeri secara otomatis masuk ke bandara Ahmad Yani dan pertama yang kita injak ada kota semarang. Jika saudara kita ada yang mengalami kesulitan silahkan melapor ke kami dan akan kami tampung di sekretariat kami di Gunungpati kota semarang, kami sangat berharap sekali festival nasional ini mampu menyerap adanya perubahan untuk pekerja migran Indonesia yang selama ini sebenarnya kita sudah banyak mengalah ketika sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia kita sudah mengalah untuk rela berkorban pergi ke luar negeri meskipun itu menahan rasa rindu yang luar biasa dengan keluarga, ketika kita pulang ke Indonesia setelah menunggu 2 sampai 3 tahun lamanya bahkan lebih, kita disebut pahlawan devisa itu pun yang seharusnya kita mendapat hak pemberdayaan ekonomi bagi para pekerja migran Indonesia , banyak program-program yang dialihkan ke mana itulah yang menjadi pertanyaan kami, Kita tdk tau harus koordinasi yang bagaimana lagi dengan beberapa isntansi terkait untuk memperjuangkan hak hak dan keadilan pekerja migran. Karna upaya tersebut sudah kami lakukan namun kami kurang di pedulikan. Hingga sampai seruan tersebut di bantu di upayakan oleh teman-teman organisasi internasional yg memiliki kepedulian terhadap isu-isu pekerja migran seperti IOM, ILO, JWB namun hal tersebut juga tidak di perhatikan oleh pemerintah. Saat seruan-seruan sudah kita perjuangan tapi masih sangat minim direspon oleh pemerintah bahkan hampir paling banyak berapa persen saja.
Lebih lanjut Novi Kurniasih mengatakan ” Janganlah dari rasamengalah yang karena saking mencintai negaranya sendiri ini sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak baik terhadap dampaknya ke alam nusantara Indonesia ini ada apa Harapannya tercipta sebuah keadilan yang merata untuk para pekerja migran Indonesia yang memang rata-rata kami dari kaum marhaen, kami mohon pemerintah seperti dari Disnakertrans provinsi Jawa Tengah Disnakertrans pemerintah kota ,DP3AKB, BP2MI atau juga dinas sosial memberikan wujud kepedulian yang jelas kepada kami. Kantor sekretariat kami saat ini ada di Perum 1 Nomor 67 Kelurahan ngijo Gunung pati Semarang ,pungkas Novi Kurniasih
(Red-DK)