Seputar Perkebunan | PT .Agro Andalan sudah realisasikan konversi kebun kemitraan di Sekadau

Detikkasus.com | Sekadau – Kalbar-,

Perkebunan kelapa sawit PT Agro Andalan telah merealisasikan konversi kebun kemitraan kepada sekitar 793 petani plasma di Sekadau, dengan total lahan seluas 796 hektar.

Senior Division Head Area Kalbar Mukhlis Amiruddin mengatakan, konversi kebun kemitraan PT Agro Andalan telah dimulai sejak Desember 2015 dan  yang terakhir pada bulan Maret 2018.

Hingga saat ini, luas kebun kemitraan yang telah di konversikan menjadi 796 hektar,  dengan total luas tertanam Agro Andalan sebesar 3.504 hektar.

Baca Juga:  Patroli Dialogis dan Pantau Situasi Kamtibmas di Seputaran Objek Wisata Krisna Adventure Sambangan

“Sejak Januari sampai dengan Agustus 2018, PT Agro Andalan telah telah merealisasikan pembayaran hasil Tandan Buah Segar kepada petani kebun kemitraan sebesar  Rp 2,42 miliar,” kata Mukhlis Amiruddin dalam keterangannya.

Realisasi pembayaran ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap  perjanjian konversi yang telah di tandatangani bersama antara PT Agro Andalan dan koperasi Tunas Mandiri yang berada di Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

Baca Juga:  Dirgahayu TNI Ke-74, Polsek Jabon - Sidoarjo Datangi Koramil 0816/08 

Menurut Mukhlis Amiruddin, program kebun kemitraan tersebut merupakan bentuk pemenuhan kewajiban dan kepedulian Perseroan terhadap keberadaan masyarakat setempatan.

Diharapkan melalui program kemitraan ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani yang berada di sekitar perusahaan.

“Kami terus mendorong petani plasma untuk berkembang bersama perusahaan melalui pembinaan koperasi-koperasi kemitraan yang dibentuk sehingga dapat tercipta sinergi yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” katanya.

Baca Juga:  Polsek Tejakula Ciptakan Kemanan Wilayah Dengan Melaksanakan Razia Ranmor di Depan Mako

Selain program kemitraan dengan petani plasma, PT Agro Andalan juga mengembangkan kemitraan dengan usaha kecil dan menengah milik masyarakat di sekitar area perkebunan untuk ikut serta dalam beberapa kegiatan perusahaan yang bernilai ekonomi.

Sehingga diharapkan terjadi proses pembelajaran dan komunikasi yang baik antara masyarakat dan perusahaan sehingga terbentuk hubungan yang harmonis.,pungkasnya. /Rilis/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *