Bengkulu,Kabupaten Kaur l Detikkasus.com – Tragedi pembunuhan dengan cara sadis yang menimpa warga Desa Karang Dapo terjadi dua pekan lalu, namun hingga kini (2 pekan) pelaku pembunuhan tersebut belum berhasil ditangkap oleh Tim Polres Kaur. Keluarga korban mengungkapkan rasa kekecewaan yang sangat dalam,alasan pihak keluarga, kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut selama dua minggu ini belum tertangkap
Herman, salah satu anggota keluarga korban, mengungkapkan keluhannya dengan menyatakan, “Kami sangat menyesalkan Polres Kaur karena sudah dua minggu lebih sejak kejadian pembunuhan keluarga kami, pelakunya belum juga tertangkap.
Kami belum mendapatkan informasi jelas dari kepolisian mengenai kendala atau hambatan yang terjadi dalam pengungkapan kasus ini. Apakah fasilitas peralatan yang ada di Polres Kaur belum lengkap, ataukah jumlah anggota yang terbatas, kami tidak tahu.” Herman berharap agar pihak-pihak terkait, termasuk Kapolda Bengkulu, Kapolri, dan Presiden Prabowo, dapat memantau perkembangan kasus ini agar pelaku segera ditangkap ucap Herman
Menurut informasi yang beredar, identitas pelaku pembunuhan tersebut telah diketahui. Namun, meskipun sudah dua minggu berlalu, Polres Kaur belum berhasil menangkapnya. “Kami menilai Polres Kaur gagal menangkap pelaku pembunuhan ini,” tegas Herman saat diwawancarai oleh awak media.
Sementara itu, Kepala Desa Karang Dapo, Sapuan Saidi, turut menyampaikan doanya dan berharap agar pelaku pembunuhan segera terungkap dan diberikan hukuman yang setimpal. “Kami selalu berdoa agar dalam kondisi musibah seperti ini, pelaku pembunuhan segera ditemukan dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kades Sapuan Saidi.
Kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, namun ketegangan di kalangan masyarakat Desa Karang Dapo semakin meningkat karena pelaku yang belum tertangkap. Warga berharap agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku (sumber media lokal)
Informasi dari warga Desa Karang Dapo Nenek bersama cucu nya tinggal berdua di rumah,sang kakek pergi ke tempat anak nya di Bintuhan,dan Bapak bersama ibuk kandung dari korban (Yeti) sedang berusaha berkebun di Jambi
Rza