, Keren…!!!…”Belah Dong”.
Tangerang |Detikkasus.com -Salah seorang warga desa kohod, membeberkan isu kepala desanya. Yang membagikan uang sekitar senilai Rp.15 juta rupiah, keren…!!!..”belah dong”, yang katanya untuk biaya tutup mulut.
Terkait polemik pagar laut, di pesisir kabupaten tangerang. Warga desa kohod, berisinial “K”. Turut mengatakan, dirinya tidak begitu paham, terkait persoalan kades kohod. “Tarsin”, yang membagikan uang sekitar senilai Rp.15 juta rupiah itu. Kepada masyarakat, namun. Isu-isu tersebut, telah beredar di desa kohod. Belakangan ini, memang terdengar mencuat.
“Kalau soal itu, saya gak begitu tahu ya pak. Cuma memang itu, sih isu di masyarakat sih seperti itu. Tapi ya, saya belum dengar langsung”. Ujarnya, ketika di.hubungi oleh awak media itu, secara tergabung di grop GWI pada hari senin 29 januari 2025 kemarin lalu.
Dia menegaskan, jika isu itu belum pernah di dengarnya secara langsung,.kendati begitu. Warga setempat memang mencium desas-desus tersebut. “Saya belum dengar langsung, tapi kalau isunya emang mencuat itu isunya (di masyarakat), tapi kalau denger langsung sih saya enggak (pernah)” tegasnya demikian.
Tak berhenti di situ, dia juga mengatakan bahwa kades kohod. “Tarsin”, memiliki kendaraan mewah. Salah satunya adalah, mobil rubicon. “Iya pak itu ril, (punya mobil rubicon)” tukasnya sepintas mengomentari.
Sebelumnya, sempat pernah di beritakan. Tentang kasus pagar laut tangerang, mulai tertuju pada kepala desa. Di mana beredar kabar kades kohod “tarsin” mulai panik dan netizen mengungkapkan, jika bagi-bagi Rp.15 juta rupiah itu ke warga. Kepala desa kohod, dengan sapaan panggilan “tarsin” itu bin sanip. Di sebut-sebut menjadi salah satu kunci, terkait penerbitan sertifikat hak milik atau SHM dan sertifikat hak guna bangunan atau SHGB di kawasan pagar laut pesisir tangerang.
Bahkan, telah beredar surat pemeriksaan dari kejaksaan RI. Yang meminta agar kades kohod, untuk menyerahkan berkas. Terkait keluarnya SHM dan SHGB tersebut, saat di kunjungi oleh menteri ATR-BPN. Nusron Wahid, dan kades kohod bersikeras. Bahwa kawasan pagar laut tersebut, dulunya adalah empang.
Kerena terjadinya abrasi, maka daerah tersebut tergerus air laut dan saat ini menjadi lautan. Meski pun demikian, Nusron juga menyebutkan. Jika terkena abrasi, maka secara hukum lahan tersebut. Disebut tanah hilang dan SHM serta SHGB-nya tidak berlaku lagi, karena secara fisik tanah itu sudah tidak ada.
Salah satu netizen, dalam akun TikTok@. Bang.oblak menyebutkan, jika kades kohod. Mulai panik, dan bagi-bagi uang Rp.15 juta rupiah ke warga.
Menurutnya, tidak semua warga yang mendapatkan uang sekitar senilai Rp.15 juta rupiah. Dari kades kohod, sapaan panggilan “tarsin” itu. “Tidak semua kebagian, uang tersebut. Di bagikan agar warga tutup mulut, tentang pagar laut”, ucapnya.
“Hari ini, sedang-bagi-bagi uang ke warga. Yang dibagikan per/KK. Mungkin masih berlangsung”, ucapnya. Dalam video, yang di posting pada minggu 26 januari 2025.
Dalam video tersebut, juga mengimbau warga agar berhati-hati. Karena kelakuan kades kohod, telah tercium aparat penegak hukum dan warga jangan terseret. Karena menerima uang yang dibagikan tersebut.
Kades kohod juga, sempat menyampaikan. Bahwa pemasangan pagar laut tersebut, tidak mendapatkan keluhan dari warga. Sehingga pemasangannya, tidak lah menganggu nelayan setempat.
Postingan TikTok@ bang oblak itu, tentunya langsung mendapatkan komentar dari warga-net. Yang mempertanyakan, dari mana kades mendapatkan uang sebanyak itu.
“Kepala desa kok punya duit banyak sekali, dari mana uangnya”. Komentar aku @ Gede arthika. “Saya jadi heran, sdh byk informasi ttng kades koq msh aman-2 aja. Yg bagian tkg tangkepnya ke mana ??,” tanya akun @ “AR” channel.
(Pasukan Ghoib/Team Grop GWI)