Detikkasus.com I Labuhanbatu – Sumut
(30/10/2019) Sekitar seminggu siap dikerjakan tembok dinding rambin atau titi gantung akhirnya babak belur, “Tidak tertutup kemungkin penyebab robohnya tembok dinding rambin tersebut, Dikarenakan tidak adanya pengawasan yang ketat dari pembuat desain, Sehingga kepala tukang maupun anggota tukang mengerjakannya asal asalan yang penting jadi bahan cair deh”.
Disekitaran lokasi pembuatan rambin tersebut tidak ada plank kegiatan dana desa terlihat, Beberapa warga Dusun Pintu Padang juga mengatakan “PLANK kegiatan rambin tidak ada mereka lihat sampai selesai dibangun”. Sehingga ada warga mengira kalau biaya pembuatan rambin tersebut berasal dari uang siluman, Sehingga tidak bisa diketahui berapa nilai total rupiah yang dianggarkan oleh siluman tersebut”.
Berbeda dengan penjelasan SALMAN SIMBOLON Kaur Pembangunan dan Ketua TPK (Tim Pelaksana Kerja) Desa Parimburan, Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara. Salman Simbolon mengatakan “PLANK PROYEK Pembutan rambin Sudah dipasang, Tetapi dirinya tidak tau berapa jumlah nilai rupiah yang dianggarkan, lupa saya nilai total rupiahnya kecuali telah saya buka lihat kembali catatannya”. Ujar SALMAN
Sekitar pukul 19:00 Wib melalui telepon genggam GANTOAN Kepala Desa Parimburan mengatakan “Dinding tembok rambin yang babak belur pasti diperbaiki, Saya sudah perintahkan kepala tukang, Untuk segera memperbaikinya, Bahkan alat bangunan yang diperlukan sudah saya sepesan dan diantar langsung kelokasi kegiatan perbaikan rambin yang babak belur”. Ujar Gantian
ABDI TUAH Kordinator LSM TIPAN-RI Sangat menyangkan kejadian babak belurnya dinding tembok rambin, “Kejadian seperti ini tidak terlepas dari tanggung jawab pembuat desain, Kader tehnik bisanya hanya terima upeti/gaji tanpa harus hadir keokasi pembuatan rambin, Maka yang terjadi akhirnya malah kegagalan yang tak boleh terjadi. Ujar ABDI TUAH
(Joni S)