Integritas KPK dan Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren Dalam Mencegah Tindak Pidana Kurupsi
Paiton, Probolinggo – Detikkasus.com – Tiga perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jatim, mendukung penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia.Tiga kampus itu adalah Institut Agama Islam (IAI), Sekolah Tinggi Teknologi (STT), dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Nurul Jadid.Dukungan itu disampaikan dalam acara kuliah tamu bertajuk: Perguruan Tinggi Membangun Desa: Mewujudkan Pengelolaan Dana Desa yang Transparan dan Akuntabel. Ketua KPK, Agus Rahardjo menjadi pembicara dalam kuliah tersebut.”Kami dari pesantren, siap untuk mendukung, siap bekerja sama KPK, bagaimana santri/mahasiswa menanamkan karakter anti korupsi, semangat penegakan hukum dan anti korupsi,” kata Rektor IAI Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid.Pria yang juga kepala pesantren Nurul Jadid ini menegaskan, kedatangan KPK kali ini murni akademis.”Saya banyak mendapat pertanyaan wartawan. Ini adalah acara akademis. Bagaimana kita dapat memahami, fungsi dan kerja KPK. Bagaimana kita satu visi dalam semangat penegakan hukum,” Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, melakukan safari kampus ke Probolinggo, Sabtu (9/9/2017) siang. KPK goes to kampus ini, sebagai edukasi perangi korupsi bagi mahasiswa.KPK melakukan safari pendidikan yang dibalut kuliah umum anti korupsi di kampus Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ) Paiton. Kabupaten Probolinggo.Dalam kesempatan tersebut, komisioner KPK mengulas tema “Pendidikan anti Korupsi; Sinergitas KPK dan Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren dalam Mencegah Tindak Pidana Korupsi.Di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen, Ketua KPK mengungkap pentingnya peranan dunia pendidikan dalam mencegah bahaya laten korupsi. Upaya pencegahan itu, dimulai dari pembentukan karakter mahasiswa melalui penguatan moral.Selain kenalkan semangat pemberantasan korupsi pada mahasiswa, upaya ini jadi edukasi dini agar perang melawan KKN tertanam sejak di dunia kampus.“KPK itu pasti memerlukan banyak pihak, unsur yang penting itu di dunia pendidikan, mereka yang memiliki karakter, moralitas. Oleh karena itu penting sekali berkunjung ke Nurul Jadid, mahasiswanya cukup besar mudah-mudahan ketika menjadi pejabat berakhlakul karimah,” kata Agus Rahardjo,lebih lanjut Agus Raharjo menyampaikan Negara tidak akan hancur hanya dikarenakan perbedaan tetapi negara bisa hancur dikarenakan karena korupsi bahkan agus menengarahi tingkat korupsi di Indonesia saat ini melebihi angka 30 % dana APBN yang di korupsi,sementara itu Pihak kampus, menyebut kegiatan itu murni kegiatan akademik. Tujuannya untuk mahasiswa mempunyai daya nalar kritis dalam menyikapi kasus korupsi yang terjadi di negeri ini. “Kita ingin mereka mengenal, menghayati, menjiwai dan mengamalkan serta ada kesadaran pemberantasan korupsi. kemudian diharapkan menjadi kontribusi kami dalam melahirkan generasi baru yang mulai sadar dan mengamalkan hal tersebut,” ujar rektor IAINJ Abdul Hamid Wahid.Bagi mahasiswa, kuliah umum yang disampaikan Ketua KPK itu, membuat mereka memahami kompleksitas akar korupsi di negeri ini. “Dapat gambaran bahwa beban itu tidak hanya di ketua KPK saja, melainkan bagaimana kita ikut serta didalamnya untuk bagaimana terbebas dari korupsi,” Dalam kesempatan ini senat mahasiswa Institut Agama Islam Nurul Jadid menyampaikan Pakta Dukungan terhadap KPK Senat Mahasiswa menolak keras interfensi Pansus DPRRI dalam upaya melemahkan Integritas KPK sambil menyerahkan plakat dukungan terhadap KPK yang diterima ketua KPK Agus raharjo (Nn).