Selamatkan Bahasa dan Sastra Demi Identitas Bangsa

KUBU RAYA I Detikkasus.com – Mewakili Gubernur Kalimantan Barat, Asisten Administrasi dan Umum Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Asisten III), Drs. H. Alfian Salam, M.M., menghadiri sekaligus membuka kegiatan Gelar Wicara yang mengangkat tema “Optimalisasi Peran Bahasa dan Sastra Daerah dalam Upaya Bangkit dari Pandemi” yang diinisiasi oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat yang berlangsung di Ballroom Qubu Resort Jalan Arteri Supadio, Senin, (24/10/2022).

Asisten III mengungkapkan bahwasanya sejalan dengan tema Bulan Bahasa dan Sastra, yaitu Bangkit Bersama, oleh karena nya mengajak seluruh elemen untuk tetap semangat dan bangkit bersama sebagaimana yang tercermin dalam agenda kegiatan bulan bahasa saat ini.
“Kita berharap momen ini dapat mendorong penggunaan bahasa yang baik guna meningkatkan sikap positif bagi masyarakat saat ini dan bangkit dari pandemi. Sekarang situasi sudah mulai relatif melandai dan semoga sepenuhnya pandemi ini berakhir sehingga kita bisa hidup normal kembali seperti sedia kala”, ungkap Alfian.

Baca Juga:  DJKI dan Kantor Wilayah Kemenkumham Kalbar Inventarisasi KI Komunal di Mempawah

Pemprov kalbar menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini, kolaborasi antar stakeholder, dengan adanya diskusi diharapkan menambah wawasan baru bagi semua, terutama dalam upaya melakukan perlindungan terhadap bahasa dan sastra di Kalimantan Barat

“Kita ketahui bersama bahwa bahasa digunakan untuk menyampaikan maksud agar mudah dipahami dari seseorang kepada yang lain. Oleh karena itulah sebagai bagian dari media komunikasi, peran bahasa dan sastra terus dikembangkan secara optimal. Melalui dunia pendidikan dan komunitas pecinta sastra”, terang Alfian.

Di masa sekarang ini, banyak tantangan dalam melestarikan bahasa dan sastra. Adanya pengaruh dari luar maupun dalam, tak hanya itu media sosial, televisi radio gingga internet. Sangat berpotensi mampu mencederai bahasa dan sastra. Hal ini menyebar dengan begitu cepat dalam mempengaruhi kehidupan berbahasa masyarakat sehari-hari. Tak dipungkiri sekarang ini, remaja dan generasi muda, terbiasa menggunakan bahasa gaul dalam kesehariannya. Hal ini sedikit banyak berpengaruh terhadap penggunaan bahasa warisan budaya kita.
“Bahasa dan sastra daerah menjadi warisan budaya, bahasa mengandung nilai – nilai filosofis budaya dimana salah satu langkah pemerintah daerah mengamankan dan menyelamatkannya adalah dengan menetapkan di dunia pendidikan, yakni melalui mata pelajaran muatan lokal”, jelas Alfian.

Baca Juga:  Pemprov Kalbar Optimis Program Ekonomi Hijau Terwujud pada Tahun 2045

Untuk bahasa indonesia yang merupakan bahasa pemersatu bangsa, saat ini juga terdampak ditengah dinamisnya arus globalisasi, keterbukaan akses informasi dan besarnya tuntutan penggunaan bahasa asing. Hal ini juga memiliki resiko tersendiri. Dampak jangka panjangnya yakni kelemahan dalam menuangkan gagasan, hingga naskah – naskah formal/kedinasan.
“Untuk itu dalam kesempatan ini mari kita mengembalikan nilai bahasa sastra indonesia. Perkembangan teknologi informasi tentu dapat kita manfaatkan secara maksimal untuk menyebarkan sastra dan bahasa indonesia dan daerah. Kegiatan sastra dan bahasa, yang dilakukan pemerintah, masyarakat, patut kita apresiasi. Ini lah bentuk kepedulian semua, sebagai generasi muda, aktif dan peduli terhadap bahasa dan sastra”, tegas pria kelahiran Pontianak ini.

Baca Juga:  Gowes Sore, Mas Bupati Sapa Warga dan Tinjau Pembangunan

Hal ini tentu juga menjadi bagian dalam peningkatan IPM yang ada di dunia pendidikan, dapat membangun literasi positif di masyarakat, sehingga indikator -indikator pembangunan. Dapat dicapai. Seyogyanya Kalbar tak kalah dengan daerah lain.
“Oleh karenanya, mari kita upayakan semaksimal mungkin, mengambil peran dengan langkah produktif yang bisa dilakukan untuk memajukan daerah dan masyarakat sehingga menjadi lebih baik. Kemudian melecut Kalbar memiliki daya saing yang tinggi”, tutup Alfian optimis.

Kegiatan ini turut dihadiri sejarawan Provinsi Kalimantan Barat yang juga pernah menjabat sebagai Rektor UNTAN periode 2007 – 2011 Prof. Dr. H. Chairil Effendy, M.S, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalbar Drs. Anang Santosa, M.Hum., perwakilan akademisi dari beberapa universitas di Kalbar, perwakilan dari Perangkat Daerah Provinsi Kalbar dan pengurus organisasi adat/etnis yang ada di Kalbar.

( Hadysa Prana )

.Sumber : Biro Adpim Setda Prov Kalbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *