Malang | Detikkasus.com – Kabupaten Malang adalah sebuah Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Banyuwangi dan merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Timur.
Kabupaten Malang mempunyai koordinat 112o17′ sampai 112o57′ Bujur Timur dan 7o44′ sampai 8o26′ Lintang Selatan.
Kabupaten Malang juga merupakan kabupaten terluas ketiga di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sukabumi di Provinsi Jawa Barat.
Banyaknya obyek wisata yang dimiliki, membuat Daerah Kabupaten Malang menjadi famliar dan terkenal di Negeri ini hingga MancaNegara.
Dari ratusan objek wisata yang ada, baik yang sudah dikelolah Pemerintah Daerah (Pemda) maupun Desa, bukan berarti, tempat-tempat yang belum terjamah tersebut, tidak layak untuk dikunjungi, tapi bisa jadi referensi untuk traveling para wisatawan akan lebih baik.
Salah satunya, perbukitan di Desa Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang dengan batuan kapur yang solid, sangat ideal untuk dijadikan arena pemanjatan.
Sebagai pemanisnya, kawasan ini juga adalah salah satu lembah tropis yang dikenal dengan sebutan nama Lembah Kera.
Akan tetapi, keberadaan lembah ini, justru belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan belum banyak diketahui khalayak umum, khususnya bagi para pecinta alam.
Padahal, pada beberapa tebing yang ada dikawasan tersebut, bisa dijadikan favorit bagi pemanjat Tebing, maupun para pelancong dalam menikmati suasana indahnya pemandangan alam yang ada.
Hal ini disebabkan, karena masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap konsep wisata, sehingga tebing kapur dikawasan yang memiliki bentang alam yang terbilang cukup unik itu belum bisa dimanfaatkan.
Sangat disayangkan, kawasan tebing kapur yang berbatasan dengan lembah kera ini, memang relatif belum terjamah.
Padahal, potensi wisata yang ada disekitarnya, bisa menjadi paket yang menarik bagi pemanjat tebing maupun wisatawan.
Pantauan dilapangan, kurangnya minat pemanjat tebing dan wisatawan untuk berkunjung dikawasan yang memiliki keistimewaan tersebut, karena masih buruknya infrastruktur jalan menuju tempat wisata.
Padahal, jika dukungan infrastruktur berupa pengaspalan jalan menuju lokasi wisata baik, hal ini bisa membuat minat wisatawan khususnya para pemanjat tebing tertantang hatinya untuk berkunjung dan menjajal tebing curam dikawasan tersebut.
Untuk itu, karena masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap konsep wisata dalam memperkenalkan kawasan tersebut, diharapkan kepada seluruh pemangku kepentingan agar dapat menjadikan Potensi arena panjat tebing ini bisa lebih bermanfaat dan terjaga.
Dengan demikian, bermanfaatnya kawasan tersebut, dapat dipastikan perekonomian masyarakat sekitar akan lebih meningkat dan hidup sejahtera.(erwin)