Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, SINTANG – Sebagai salah satu upaya mendukung nawacita ketiga pemerintah pusat yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa, kemudian pemerintah daerah Kabupaten Sintang periode 2016-2021 merangkum dalam 6 prime mover salah satunya yakni membangun dari pinggiran dengan mengembangkan wilayah perbatasan, pedalaman dan daerah terpencil.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M.Si membuka kegiatan perencanaan kawasan pemukiman perbatasan lokasi prioritas I Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat di Hotel My Home Sintang Kamis pagi (19/7/18).
Di temui awak media usai membuka kegiatan, Yosepha mengatakan diskusi tahap pertama yang di lakukan konsultan dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat ini, baru pada tahap desain masterplan tentang kawasan pemukiman di Kecamatan Ketungau Hulu, yang merupakan lokasi prioritas pertama untuk daerah perbatasan di Kabupaten Sintang.
“tentu diskusi ini kita harapkan untuk menambah masukan-masukan terkait dengan kebijakan pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan masterplan yang di kerjakan oleh konsultan” kata yosepha.
Yosepha menjelaskan focus group discussion perencanaan kawasan pemukiman perbatasan ini merupakan sebagai pedoman untuk mengimplementasikan beberapa kawasan pemukiman di daerah perbatasan.
“jadi masih konsep, tapi konsep ini nantinya akan di pedomani ketika akan membuat pemukiman di daerah perbatasan khususnya di lokasi prioritas satu di ketungau hulu, kata konsultan tadi ini akan selesai bulan November dan setelah itu akan di terapkan sesegera mungkin” jelas yosepha.
Sementara itu Plt. Camat Ketungau Hulu Asmidi mengatakan focus group discussion perencanaan kawasan pemukiman perbatasan ini tidak hanya sekedar hanya perencanaan saja namun apa yang di diskusi harus benar-benar terealisasi karena menurutnya kondisi wilayah perbatasan saat ini sangat mendesak untuk itu perlu perhatian dari pada pemerintah pusat.
“kita bersyukur jalan-jalan sudah mulai di garap, tapi fasilititas infrastruktur yang lain masih sangat memprihatinkan seperti pemukiman, air bersih, listrik terutama, jaringan telekomunikasi itulah hal-hal infrastruktur dasar yang di butuhkan masyarakat perbatasan”kata asmidi.
Untuk itu asmidi berharap dengan diskusi yang dilaksanakan ini harus ada tindak lanjut kedepannya agar perencanaannya benar-benar terlaksanakan sesuai dengan harapan masyararakat perbatasan yang sangat mendambakan perhatian baik dari pemerintah daerah, pemeringan provinsi dan pemerintah pusat sehingga nawacita membangun dari pinggiran bisa di rasakan masyarakat perbatasan.
Kegiatan tersebut turut di hadiri Tim Teknis Pengembangan Kawasan Pemukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman, Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum Dan Pemukiman Rakyat Republik Indonesian, unsur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sintang terkait. (tinus/alek)
Rilis berita humas sintang