Kota Langsa |Detikkasus.com -Pada pelaksanaan HUT-RI ke-79 di desa gampong mutia, di duga kisruh di awali dari sejumlah warga yang mempertanyakan anggaran pelaksanaan HUT-RI. Kepada salah seorang panitia, yang juga merangkap sebagai tuha peut.
Namun oknum panitia berinisial “N”, dengan nada arogan menjawab. “Mengapa mempertanyakan anggaran HUT-RI di depan umum, kalau tidak senang kembalikan hadiahnya” sehingga para ibu-ibu tersulut emosinya. Di karenakan jawaban oknum panitia dengan nada kasar, yang semestinya tidak perlu di ucapkan. Kepada kaum emak-emak, yang menanyakan hadiah maupun anggaran pelaksanaan .
Menurut komentar beberapa kaum emak- emak di sekitar lokasi pelaksanaan HUT-RI kepada media ini menyatakan “apakah kami selaku warga tidak berhak bertanya berapa anggaran pelaksanaan HUT-RI dan juga kami para peserta kegiatan juga tidak berhak mempertanyakan hadiahnya tapi mengapa oknum panitia dengan nada gusar menjawab pertanyaan kami sehingga muncullah perdebatan antara emak-emak dengan panitia yang juga merangkap anggota tuha peut”.
Seyo giyanya oknum panitia yang juga merangkap anggota tuha peut tidak semestinya menjawab pertanyaan warga terkait hadiah maupun anggaran pelaksana HUT RI ungkap mereka lagi kami kecewa dengan perkataan oknum panitia yang juga berstatus anggota Tuha Peut seharusnya dengan bijak sana memberikan penjelasan dengan baik dan beretika kepada warga masyarakat yang bertanya kepadanya jika jawabannya yang di berikan kepada warga dengan baik dan santun maka kami selaku masyarakat tidak kecewa kesannya oknum panitia yang juga merangkap anggota Tuha Peut tidak layak memberikan jawaban dengan nada gusar di karenakan dirinya sebagai orang yang di tua kan tapi fakta lapangannya oknum tersebut tidak layak menjadi orang yang di tuakan .
Kami selaku warga minta kepada p wali kota langsa untuk dapat mengkaji ulang oknum anggota tuha peut yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada warganya di khawatirkan ke depannya oknum tersebut tidak mendapat simpati warga dan menurut warga masyarakat belum layak untuk menjadi orang yang di tuakan di kampung sebut warga dengan nada ketus dan kesal atas sikap oknum panitia yang merangkap anggota Tuha peut desa gampong mutia.
(Pasukan Ghoib/Team Silet)