Sejumlah KPM Program Sanitasi Di Desa Hilimaenamolo Kecewa Dalam Pelaksanaan Pembangunannya
Nias Selatan | Detikkasus.com – Pada musyawarah desa yang dilaksanakan di kantor Desa Hilimaenamolo Kecamatan Luahagundre Maniamolo (18/11/21), yang dihadiri oleh Kepala Desa, tokoh masyarakat, Tokoh adat, Ketua BPD dan sejumlah masyarakat yang menerima bantuan Program Sanitasi, dalam pantauan media ada sebagian masyarakat yang tidak disebutkan namanya sebagai Keluarga Penerima Manfaat pada program Sanitasi DAK 2021 menyatakan bahwa Pembangunan Bantuan Program Sanitasi yang dilaksanakan memang sangat menyenangkan tetapi dalam pembangunannya kami sangat kecewa dan sangat tidak nyaman sebab dari semua pembangunan seperti Closet dalam bahan material bangunan tidak menggunakan pondasi pemasangan closet sistimnya di cor di atas tanah tanpa galian dan sistim air masuk di closet bukan airnya masuk dibelakang rumah malah airnya mengalir di depan, apakah pipa penyalurnya seperti itu atau bagaimana?, kami merasa mendingan tidak ada bantuan ini hanya membuat kami masyarakat menjadi pusing. Pernah juga kami sampaikan kepada pengurus KSM yang menangani Sanitasi ini , agar kami pihak Penerima Manfaat yang membangun setiap bantuan itu yang dikerjakan tetapi pihak KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) ,menyatakan biar kami yang melaksanakannya. Kami penerima bantuan hanya mengikuti apa yang disampaikan. Maka dalam hal ini, pada kesempatan di musyawarah yang dilakukan, itulah kejujuran kami sebagai Penerima Bantuan pada program Sanitasi DAK 2021. Dengan begitu kami akan punya rencana untuk membuat laporan terkait tidak becus nya pelaksanaan program Sanitasi khususnya di Desa Hilimaenamo di dinas terkait dan di pihak penegak hukum agar bisa diteliti lebih lanjut tentang tata cara pelaksanaannya dan penggunaan dananya.
Menanggapi hal itu, Bendahara KSM juga menyampaikan suatu penggunaan uang yang dilaksanakan untuk pembangunan menyampaikan bahwa saya sebagai bendahara KSM di program Sanitasi di Desa Hilimaenamolo mengenai pengeluaran uang selalu diketahui oleh Ketua KSM DAK Sanitasi 2021 yaitu Suhertiyanus Dachi dan dalam pengelolaannya saya tidak tahu lagi bahkan sampai sekarang RAB dalam pembangunan tidak ada saya tahu sebagai bendahara. Dengan jelasnya uang penarikan tahap pertama sebesar Rp. 87.500.000, semuanya sudah ku serahkan ke Ketua KSM. Makanya saya heran saja ketika ada surat ketua KSM menyatakan saya sebagai mantan bendahara KSM, entah apa maksudnya. Pernah juga disampaikan kepada saya bahwa ada untuk dinas 10% dari dana itu.
Dalam penyampaian Kepala Desa Hilimaenamolo Afentinus Dakhi pada musyawarah itu juga menyatakan memang benar Kelompok Swadaya Masyarakat DAK Sanitasi Tahun 2021 ada di Hilimaenamolo namun salinan SK KSM tidak diketahui Pemerintah Desa Hilimaenamolo, dengan rasa tanggung jawab sebagai kepala desa. Bagusnya pihak KSM an. Suhertianus Dakhi (ketua), Ofonai’o Dakhi (Sekretaris ) dan Sifiliria Dakhi (Bendahara) tetap koordinasi dengan Pemerintah Desa walau nanti yang mengerjakan pembangunan KSM itu sendiri. Dari informasi yang saya dengar penerima manfaat itu berjumlah 50 KK. Untuk segala kejanggalan yang terjadi di desa didalam pembangunan yang ada diprogram Sanitasi sebagai Pemerintah Desa akan saya dengar keluhan masyarakat penerima manfaat jika salah pelaksanaannya kita laporkan.
Dari semua pernyataan yang disampaikan merupakan suatu kebenaran yang diungkapkan, maka sebagai Kabiro media Detikkasus.com di wilayah Nias Selatan menyarankan agar pihak dinas terkait bisa memperhatikan hal itu untuk bisa menjadi lebih baik kepada masyarakat Memang jelas dari pantauan media dibangunan yang sudah ada tidak seperti yang diharapkan. Disisi lain ada seorang masyarakat berinisial P.D menyampaikan bahwa ketika bantuan itu diusulkan saya sudah meneken surat sebagai penerima manfaat. Alhasilnya bantuan program Sanitasi masuk di desa Hilimaenamolo , nama saya sebagai penerima manfaat tadi “Tidak Ada”. Saya tidak mengerti ada apa dengan KSM Hilimaenamolo?.
(Supardi Bali)