Detikkasus.com| JATENG & DIY
PURBALINGGA- Penyuluhan, Pencegahan, dan Penanganan Stunting Desa Tajung Karangmoncol Kabupaten Purbalingga dilaksanakan pada hari rabu, 23 November 2022, Kerjasama MPM Jateng Dengan DPD RI Jateng.
Hadir dalam Kegiatan ini budayawan yang merupakan dalang wayang kulit KRAT. Ki H. Ketut Budiman ST, MT, Anggota DPD RI dapil Jateng yang juga selalu Ketua Umum FPD KNPI Jateng Casytha Arriwi Kathmandu, Se, M.Fin, Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga DPRD HR. Bambang Irawan, Kadinsos DALDUK KBP3A Kabupaten Purbalingga Eni Sosiatman, S.Sos, M.Si , perwakilan Forkomimda, Perwakilan Forkomimca dan Masyarakat penerima manfaat.
Kepada awak media Budayawan, pelaku budaya yang juga seorang dalang wayang kulit KRAT. Ki H. Ketut Budiman, ST, MT mengatakan
“budaya nikah muda harus dihilangkan mengingat banyaknya factor resiko yang ditimbulkan, Pendidikan sangat penting sebagai bekal kehidupan bagi para pemuda. Pentingnya pendampingan dari petugas KUA bagi calon pengantin sebagai persiapan memasuki masa berumahtangga, kebiasaan yang sudah menjadi tradisi seperti memasak sendiri, memberikan ASI pada anak, mendidik anak dengan sentuhan adat budaya yang sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh para leluhur jawa seperti mendoakan anak secara khusus tiap waktu tertentu sambil dikidungkan, memberi asupan gizi melalui makan sayur dari tanaman sendiri dipekarangan, jika anak sakit diberi obat alami atau herbal dari apotik hidup yang ditanam sendiri dipekarangan, ungkap Ki H. Kentut Budiman
Sementara itu Casytha Arriwi Kathmandu, Se, M.Fin anggota DPD RI dapil Jateng yang juga Ketua Umum DPD KNPI Jawa Tengah mengatakan
” pentingnya menyiapkan masakan sendiri dikeluarga, tidak harus bahan makanan yang mahal, yang ada disekeliling kita saja, yang penting kandungan gizinya baik dan berguna untuk anak juga anggota keluarga yang lain, pemberian asi sangat penting bagi pertumbuhan anak sampai usia 2 tahun, Ucap Casytha
Kadinsos DALDUK KBP3A Kab. Purbalingga, Eni Sosiatman, S.Sos, M.Si menyampaikan “pendampingan yang sudah dilakukan Bersama TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stanting) mulai dari pendataan anak stanting, catin, hingga pemberian makanan tambahan. Kecamatan Kutasari kebetulan menjadi pilot project penurunan angka stunting.
“saya mengacungi jempol kepada para kader yang sudah membuat istilah unik yaitu CETING SEGA, kita ketahui ceting itu kan wadah nasi yang besar, harapannya diisi dengan berbagai macam makanan yang memenuhi nilai gizi yang dibutuhkan anggota masyarakat, ucapnya
Perlu masyarakat ketahui Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Masalah stunting adalah salah satu isu penting dalam dunia kesehatan anak-anak yang masih menjadi perhatian besar, khususnya anak-anak di negara terbelakang dan negara berkembang.
Stunting adalah masalah tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan anak yang rendah, sementara berat badannya mungkin normal sesuai dengan usianya. Anak dikatakan stunting bila tinggi badannya tidak bertambah signifikan sesuai dengan usianya atau bila dibandingkan dengan tinggi badan yang anak itu dapatkan saat baru lahir. Stunting menurut WHO (World Health Organization) disebabkan oleh kekurangan nutrisi pada bayi dalam waktu lama, kurang ASI, infeksi berulang, atau penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan.
Faktor risiko stunting juga akibat pola asuh yang tidak memadai sejak bayi di dalam kandungan, di mana ibu hamil mungkin memiliki masalah kesehatan atau tidak memenuhi nutrisi janin selama kehamilan.
(Red)