Detikkasus.com | Bojonegoro – Kabupaten Bojonegoro gelar Pembinaan 3 Pilar plus elemen Masyarakat tahun 2019 dalam rangka membangun Segitigamas (Sinergitas TNI, POLRI dan Masyarakat) guna mewujudkan Kamtibmas yang aman dan kondusif di Pendopo Kecamatan Kanor pada Kamis pukul 08.00 WIB (17/10/2019). Dihadiri Forkopimda, Forkopimka 7 Kecamatan (Kanor, Baureno, Kepohbaru, Balen, Sumberrejo,Kedungadem, Kapas).
Wabup Bojonegoro Budi Irawanto dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengikuti tausiah yang nanti disampaikan ustadz Ali Fauzi (saudara Amrozi eks teroris bom Bali), Wabup juga mengajak masyarakat menjaga Bojonegoro,
“Mari jaga Bojonegoro bersama-sama,” ajaknya.
Sementara Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli menuturkan bahwa pentingnya sinergitas “Segitigamas” di Bojonegoro ini merupakan upaya menjaga keutuhan NKRI, mencegah radikalisme.
“Jika sinergitas terjalin baik, kerjasama kita kompak mencegah radikalisme maka NKRI kuat,” ujar Ary Fadli.
Disinggung terkait Pilkades serentak gelombang III 2020, Ary Fadli berharap Pilkades berjalan aman, tertib dan kondusif,
“Panitia harus netral, karena panitia merupak titik krusial, “ucapnya.
Masih Kapolres menyinggung terkait berita Hoaks, Ary Fadli berharap masyarakat tidak gampang percaya dengan ‘meme’ (cerita bohong) yang beredar di medsos,
“Bunuh binatang di pidana, itu isu yang sangat menyesatkan, padahal dalam Rancangan Undang-undang tidak langsung demikian, perkosa istri di pidana, padahal tidak seperti itu, yang tidak dibolehkan adalah tindak kekerasan (KDRT),” papar Kapolres.
“Inilah ‘meme’ menyesatkan yang menggangu stabilitas keamanan, ini ‘PR’ kita bersama,” tandas Ary Fadli.
“Mari bersama-sama antisipasi jaga Bojonegoro untuk keutuhan NKRI, “Pungkas Kapolres.
Dikesempatan yang sama Ustadz Ali Fauzi dalam tausiahnya yang mengambil tema “mengupas teroris dari sudut pandang eks teroris”, Ali Fauzi mengajak kepada masyarakat untuk mengenali ciri-ciri teroris, dirinya juga mengatakan bahwa di Kabupaten Bojonegoro ada jaringan teroris. Menurutnya lagi, terorisme bukan produk keputusan pendek tapi proses panjang mendorong pelaku teroris dengan mainset jaminan surga
“Penanaman mainset pelaku teroris dengan istilah teror itu dianggap Jihad, ini yang harus diwaspadai,” ujar Ali Fauzi eks teroris saat memberikan materi pembinaan 3 Pilar “Segitigamas”.
Lebih lanjut, Ali Fauzi bercerita terkait bom Bali dan bom-bom dibeberapa tempat yang pernah dilakukan saat bergabung dengan jaringan teroris internasional, Ali Fauzi menyinggung terkait teroris tidak ada sangkut-pautnya dengan TNI-POLRI,
“ini murni ‘pyur’ dilakukan jaringan teroris,” jelasnya.
“Waspadai!, Android tidak menutup kemungkinan bisa didesain untuk dijadikan media bom,” ajak Ali Fauzi antisipasi beredarnya teror bom via media Android.
Giat diakhiri dengan menandatangan kesepakatan bersama Forkopimda, Forkopimka 7 Kecamatan serta tokoh Agama dan Masyarakat. (Imam)