Polda Jatim – Polres Mojokerto, detikkasus.com- Pulau Jawa, dari Merak hingga Banyuwangi akan tersambung melalui jalan tol Trans Jawa tahun 2019. Pembangunan insfrastruktur merupakan sebuah dasar untuk bersaingan dengan negara lain. Demikian antara lain dikatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Tol Jombang – Mojokerto di Gerbang Tol Mojokerto, Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
“Tadi, saya dibisiki Bupati Mojokerto, pak jalan ini seharusnya selesai dari dulu-dulu. Seharusnya dimulai tahun 96,” katanya, Minggu (9/9/2017).
Problem seperti itu banyak terjadi di titik-titik, baik yang ada di Jawa Timur, Jawa Barat maupun Sumatra. Problem dan statusnya, lanjut Jokowi, sama tapi pemerintah tahu bagaimana menyelesaikan. Yakni jika semua kontruksi bersih, maka akan cepat sekali membangun jalan tol.
“Banyak yang bertanya ke saya, kenapa bangun jalan tol, pelabuhan, untuk apa? Kalau infrasturkur tidak dibangun secepatnya, seawal mungkin, semakin mundur maka akan semakin mahal. Mulai dari biaya kontruksi, pembebasan lahan dan lainnya,” tandasnya.
Jokowi mencontohkan, di Jakarta pembangunan proyek Mass Rapid Transit ( MRT) sudah direncanakan sejak 26 tahun yang lalu namun belum juga diputuskan. Saat itu, harga tanah di Jakarta antara Rp5 juta sampai Rp 6 juta, namun saat ini antara Rp 80 juta sampai Rp300 juta.
“Sangat mahal jika diundur terus. Kedua, kita akan kalah bersaing dengan negara lain. Biaya logistik angkut barang kita 2,5 kali lipat lebih mahal dibanding Singapura dan Malaysia. Jika mahal mana konsumen membayar barang juga akan lebih mahal,” tandasnya.
Dengan selesainya pembangunan Tol Jombang – Mojokerto, maka segera diresmikan dengan tujuan agar bisa dimanfaatkan masyarakat. Jokowi menegaskan, masih ada tiga tol lagi yang akan dibuka dalam waktu satu hingga dua bulan.
“Saya merasakan betapa bisa menjangkau, ke negara kita dari Sabang sampai Merauke, saya saja yang presiden menjangkau susah apalagi masyarakat. Bisa dibayangkan, itulah fungsinya infrastruktur. Ini sebuah dasar bersaing dengan negara lain, pembangunan kedua yakni SDM,” ujarnya.
Setelah peresmian jalan Tol Jombang – Mojokerto sepanjang 40,5 km, Jokowi berharap Oktober mendatang jalan Tol Surabaya – Mojokerto juga akan selesai. Jokowi menyebut persaingan sangat sengit, hal tersebut menjadi dasar harus secepatnya diselesaikan sehingga dapat bersaing jika jalur logistis semakin baik.
“Itu kuncinya. Kita kejar, pantau, proses diikuti, ini belum rampung. Jawa sampai Banyuwangi, tahun 2018 pembebasan dan kontruksi dengan target 1200 km rampung. Di Jawa saja, sambung sampai Banyuwangi saya kira sampai 2019. Ya targetnya 1100-1200 tapi kita harapkan bisa sampai 1800 selesai,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, jalan Tol Jombang – Mojokerto dikerjakan murni oleh swasta karena swasta mau ikut terjun membangun infrastruktur. Kecepatan pembangunan infrastruktur akan melengkapi infrastruktur kognitif di seluruh penjuru tanah air sehingga daya saing menungkat, ekonomi akan cepat.
“Infrastruktur logistik Jatim baik dan lengkap, maka ekomomi Jatim bisa setara dengan negara di Asea. Jangan hanya bersaing antara Indonesia dengan Malaysia, Singapura tapi Jatim bisa bersaing dengan Singapura. Yang belum siap dipersiapkan untuk bersaing dan saya minta agar pemda, pengelola memastikan jalan tol ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung,” pungkasnya. (R).