Propinsi Jatim – Kabupaten Gresik, detikkasus.com – Antusias warga Desa Tumapel, Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik, Jawa Tengah menggelar ritual sedekah bumi (Apitan) berupa rebutan tumpeng hias, Jum’at (15/09/2017) berlangsung khidmat dan meriah.
Tradisi budaya yang rutin dilaksanakan setiap tahun menjelang ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas melimpahnya hasil panen pertanian dan rejeki kepada Tuhan YME.
Saat jarum jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, ratusan warga Desa Tumapel sudah berkumpul di makam Mbah Raden Cilik. Mereka bersuka cita menantikan acara perayaan sedekah bumi.
Satu persatu warga desa lantas berdatangan membawa tumpeng hias yang berisikan nasi, buah buahan, tempe dan telur hingga uang. Mereka lantas meletakkan barang bawaanya itu di halaman makam setempat.
Tak berselang lama, tokoh masyarakat di desa itu hadir ke lokasi untuk membacakan doa. Saat itu warga terlihat khidmat mengamini lantunan doa sang Kiai.
Setelah doa selesai dipanjatkan, ratusan pemuda langsung berebutan mengambil tumpeng itu. Mereka kemudian saling berebutan. Aksi dorong – dorongan tak terhindarkan saat itu. Suasana meriah terlihat di sini.
Warga yang menyaksikan itu berteriak dan tertawa. Kegiatan lantas dilanjutkan dengan rebutan bunga yang dipakai untuk ziarah ke makam Mbah Raden Cilik. Ratusan orang kembali mulai berebutan bunga tersebut.
Usai memimpin acara itu, Kades Tumapel, Markali menuturkan kegiatan ini diyakini sebagai ngalap berkah atau tabarruk (mencari berkah). “ Sudah dilakukan turun temurun sejak dulu, rutin setiap tahunnya, sebagai wujud menghormati leluhur dan budaya,” tuturnya.
Kegiatan ini bukan hanya diikuti warga Tumapel, warga daerah sekitar juga antusias hingga sampai ke warga Kabupaten Lamongan. “ Semoga kegiatan ini dapat memberi warga Tumapel dan sekitarnya rejeki berlimpah, kesehatan dan terhindar dari bencana,” harapnya.
Sedekah bumi Desa Tumapel dilakukan selama tiga hari Kamis (14/09) pengajian di makam Mbah Pasar, Jum’at (15/09) rebutan tumpeng hias di Makam Mbah Raden Cilik, Sabtu (16/09) pagelaran wayang kulit di pendopo balai desa. ( URP/ONO).