Kabupaten Mojokerto, detikkasus.com – Selasa 19 September 2017, Terkait Pemberitaan Satpam SMAN Kutorejo Halang-halangi Wartawan Konfirmasi ke Kepala Sekolah yang tanyang pada 30 agustus 2017 bulan lalu di detikkasus.com.
Adapun isi berita sebagai berikut:
Oknum Kepala sekolah SMAN Kutorejo SM inisial diduga kuat ada niat jelek Paksa Seks Bebas Guru Ngajar Bahasa Inggris TB, yang bernama Bet inisial.
Saat mengajar Bahasa Iggris di SMAN Kutorejo, Bet berdomisili sementara rumah Bpk. SK di Dusun Keputran RT 017/008 Desa Kutorejo Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto.
Awal kejadian, Pada hari Jumat tanggal 23 Juni 2017 pukul 16.00 WIB Bet di Jemput Kepala Sekolah dengan menggunakan kendaraan jenis Minibus BET diajak berbuka puasa dan mencari dana Sekolahan di Pabrik Bir Multi Bintang Indonesia (MBI) Jln. Raya Mojosari – Pacet Km. 50 Desa Sampangagung Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto.
Sesampainya di kantin Pabrik Bir Multi Bintang Indonesia (MBI) Jln. Raya Mojosari-Pacet Km. 50 Desa Sampangagung Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto, SM (Kepala Sekolah SMAN Kutorejo) mengajak BET untuk minum Bir, Namun BET menolak.
Pukul 18.30 WIB, SM (Kepala Sekolah SMAN Kutorejo) mengantarkan BET ke rumah Bpk. SK Dusun Keputran RT 017/008 Desa Kutorejo Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto (orang tua asuh).
Sewaktu dalam perjalanan pulang, di dalam mobil SM (Kepala Sekolah SMAN Kutorejo) bilang kalau di Amerika kan biasa melakukan Seks Bebas, kemudian menempelkan susu di bibir BET.
Kepala Sekolah SMAN Kutorejo juga berencana ke diskotik namun Bet menolak.
Sesampainya di rumah Bpk. SK orang tua asuh di Dusun Keputran RT 017/008 Desa Kutorejo Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto (orang tua asuh), Bet dalam menikmati gelisah.
Kegiatan sehari-hari Bet Guru Bahasa Inggris setelah selesai kegiatan mengajar di SMAN Kutorejo selalu berada di rumah Bpk. SK dan kegiatan lainnya.
Karena merasa risih dan tidak nyaman Bet pindah ke SMAN 1 Probolinggo Jawa timur.
Hasil konfirmasi NGO HDIS dan Detik Kasus Rabu 30 Agustus 2017 pukul 11.30 wib, di sekolah SMAN Kutorejo, di halang halangi oleh Satpam, hingga berita di angkat.
Adanya terbitan berita di atas, Bapak Sugiyanto, Melalui telpon seluler +62 811-3698-2XX menghungi Redaksi Detik Kasus dan memperkenalkan diri sebagai Humas di Peace Corps di Surabaya selasa 19 september 2017 sekira pukul 21.12.wib,
Selaku Humas di Peace Corps di Surabaya, mengatakan: Kami dari lembaga yang menaungi kegiatan relawan Ann Bethea menyatakan keberatan atas pemberitaan pada link tersebut.
Ucapnya: 1. Pertama: Terlalu banyak informasi pribadi yang disebutkan di sana.
Kedua: tidak ada verifikasi kepada kami dan relawan kami.
Ketiga: pemberitaan ini menempatkan relawan pada posisi rentan, karena jika ada pihak yang berniat tidak baik maka mereka bisa dengan mudah menemukan relawan kami. Ya, hanya dari membaca berita ini.
Keempat: asas praduga tidak bersalah diabaikan. Menyebutkan nama kepala sekolah secara detail adalah pelanggaran terhadap hak dia.
Maka, kami meminta agar berita tersebut tidak lagi ditayangkan.
Kami berharap sebelum jam 23.59 malam ini Selasa tanggal 19 September 2017 berita tersebut sudah tidak lagi tayang.
Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan kedutaan Amerika Serikat mengenai hal ini.
Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih. Ucapnya kepada detik Kasus sekira pukul 21.55 wib. hingga berita di revisi. (Priya).