Polda Jateng – Polres Karanganyar, detikkasus.com – Satgas Mafia Pangan Polres Karanganyar menangkap ES, 34, karena mengakali isi tabung gas elpiji 12 kg menggunakan isi tabung melon. Warga Gandekan, Jebres, Solo itu nekat memindahkan isi empat tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) ke satu tabung gas elpiji 12 kg. Praktik curang dilakukan di kandang puyuh milik Adi Supriyanto, di Dukuh Tegalsari, RT 003/RW 011, Desa Selokaton, Gondangrejo sejak akhir Mei. Aksi Eko berhenti setelah dua pekan beroperasi. Satgas Mafia Pangan Polres Karanganyar dan anggota Polsek Gondangrejo menangkapnya Selasa (13/06/2017).
ES dibantu dua temannya, T dan A. Saat ini, dua orang itu menjadi buron Polres Karanganyar.
Mereka memindahkan isi 4 tabung gas bersubsidi ke 1 tabung gas 12 kg secara manual. ES mencelupkan tabung melon yang masih isi ke air panas atau mendidih di dalam dandang saat pemindahan. Langkah itu untuk mengecek apakah terjadi kebocoran tabung gas atau tidak dan mempermudah melepas segel tabung gas.
Di sisi lain, tabung gas 12 kg kosong dicelupkan ke air dingin di dalam ember. Pemindahan isi tabung melon ke tabung 12 kg menggunakan regulator.
Selesai memindahkan isi tabung gas bersubsidi ke 12 kg, ES akan menimbang tabung gas 12 kg menggunakan timbangan gantung. ES menghargai tabung gas elpiji 12 kg racikannya, Rp110.000-Rp115.000 per tabung. Harga itu di bawah harga pasar Rp137.000 per tabung.
Harga gas elpiji bersubsidi Rp17.000 per tabung. Pelaku mendapatkan keuntungan Rp42.000-Rp47.000 apabila menjual 1 tabung 12 kg Rp110.000-Rp115.000. Sasaran penjualan adalah warung makan dan toko kelontong di Soloraya. Pelaku juga memastikan segel tabung gas 12 kg dikembalikan seperti semula seolah tabung keluar dari pabrik.
“T dan A membantu ES membeli tabung melon maupun 12 kg kosong dan isi ke warung di Soloraya. Itu menghindari kecurigaan. Tindakan mereka menyalahgunakan distribusi gas elpiji bersubsidi. Tim satgas mafia pangan dan Polsek Gondangrejo mencium gelagat itu. Modusnya menarik,” kata Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, SIK, MSi Minggu (18/06/2017).
Kapolres menjelaskan pemindahan isi tabung melon ke tabung 12 kg tergolong rapi dan terlatih. Pelaku memperhitungkan kemungkinan ledakan selama pemindahan dan segel agar konsumen tidak curiga. Kapolres menjelaskan modus itu pernah dilakukan di sejumlah lokasi.
“Kami kembangkan kemungkinan pelaku memiliki jaringan lain. Modus serupa sudah sering dilakukan. Lokasi distribusi ke beberapa wilayah di Soloraya. Kami juga mengembangkan kemungkinan kerjasama dengan agen. Tersangka punya semua alat pendukung,” jelas Kapolres. (Arif)
