Sampah Menjadi Sumber Penghidupan Bagi Seorang Nenek Di Lumajang

 

Provinsi Jatim – Kabupaten Lumajang: Detikkasus.com – Nampak seorang nenek yang berjalan nya sudah terseok – seok mengumpulkan sampah yang sudah tidak berguna bagi orang lain, namun berbeda bagi seorang Nenek yang sempat berpapasan dengan media ini, Nenek yang menggendong karung putih berisikan sampah, ditata rapi hingga penuh bercampur kardus.

Ialah Nenek Misnatun (70), asal warga Kayubi Kecamatan Kota Lumajang, saat mengumpulkan sampah pasca acara pawai Drum Band peringatan Harjalu di sepanjang Jalan PB. Sudirman Lumajang Jawa Timur, Jum’at (15/12).

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Bongancina Hadiri Sosialisasi Sertifikat Prona di Desa Binaan

Saat ditanya akan dikemanakan sampah itu setelah dikumpulkan nek, dengan nada lirih ia menjawab, akan dijual dan hasilnya untuk membeli makanan.

“Dijual, yang ini ada yang laku Rp. 2.500 /kg, yang ini Rp. 500 /kg, ini Rp. 200 /kg macem-macem,” katanya sambil menunjuk sampah yang dikumpulkan berupa kerdus, tempat minuman mineral gelas dan plastik – plastik.

Baca Juga:  Babinsa Karangduren Bersama PPL dan Kelompok Tani Subur-2 Tanam Bunga Refugia

Dalam kesehariannya, nenek Misnatun ini mengaku memperoleh uang hasil penjualan rata – rata Rp. 7.500 hingga Rp. 15.000.

“Tidak mesti hasilnya, ini saya lakukan karena memang suami sudah tidak ada. Saya tinggal bersama anak saya yang sekarang sama – sama sudah tua, dapat 15ribu atau 7ribu itu cukup buat makan dan minum,” imbuhnya.

“Saya bekerja begini sudah sejak sebelum gestok silam, tahunnya saya lupa. Tidak apa-apa asalkan hasil keringat. Saya sudah tua, apa – apa saya tidak dapat mungkin karena saya begini,” ucapnya sembari mengusap air mata dengan bajunya.

Baca Juga:  Pengawasan Malam Upaya Mencegah Curat,Curas dan Curanmor dan Gangguan Kamtibmas Lainnya

Yuni, salah seorang yang bekerja ditoko ditepian Jalan PB. Sudirman mengatakan jika Nenek Misnatun ini kerap kelihatan melakukan hal sedemikian dalam kesehariannya ditempat yang sama.

“Sering itu, hampir tiap hari kelihatan. Kasihan, kadang tak kasi uang buat tambahan beli makanan”, kata dia. (RN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *