Penulis : Noor Fatmah Agustini Kusairi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universetas Muhammadiyah Malang.
Detikkasus.com | Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Selain sebagai negara kepulauan, indonesia juga memiliki jumblah penduduk yang dimana berdasarkan data Worldometers, Indonesia saat ini memiliki jumblah penduduk sebanyak 269 juta jiwa atau 3,49% dari total populasi dunia. Indonesia berada di peringkat keempat negara berpenduduk terbanyak di dunia setelah Tiongkok (1,42 miliar jiwa), India (1,37 miliar jiwa), dan Amerika Serikat (328 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia terus tumbuh dari 261,1 juta jiwa pada 2016 menjadi 263,9 juta jiwa pada 2017. Pada 2018, jumlah penduduk Indonesia mencapai 266,7 juta jiwa.
Dengan jumblah penduduk yang sangat banyak, Indonesia pun menjadi negara penghasil samlah terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kedua polusi plastik terbesar di dunia setelah China, menghasilkan 187,5 ton sampah plastik per tahun, sekitar 1 juta ton di antaranya bocor mencemari laut. Pada tahun 2019, Indonesia hasilkan sampah 67 ton yang dimana 60 % didominasi oleh sampah organaik dan 15 % sampah plastik.
Banyaknya sampah yang ada menimbulkan berbagai permasalahan baru. Permasalahan-permasalahan itu seperti rusaknya lingkungan, udara menjadi tercemar, mencemari tanah akibat pembakaran sampah sehingga tanah menjadi tidak subur, pemanasan global, mencemari air sehinggga air menjadi kotor dan bau, hal ini baru sebagaian pencemaran yang ada di darat. Permasalahan sampah ini juga hingga menggangu ekosistem laut, dimana laut menjadi tercemar akibat partikel sampah plastik. Banyak biota laut yang terkena mikro plasti, yang dimana jika ikan yang kita makan mengandung partikel plastik ini akan sangat berbahya bagi kesehatan tubuh apa lagi kesehatan anak – anak.
Dampak yang ditimbukan oleh sampah ini tidak hanya merukan ekosistem lingkungan saja, masyarakat indonesia juga medapatkan dampak yang sama dengan lingkungan. Banyak masyarakat yang mengalami kesulitan dam mencari mata pencarian. Banyak nelayan yang susah mendapatkan ikan dan susah untuk mencari ikan karena lauat yang dipenuhi sampah. Rusaknya udara juga menimbulkan berbagi penyakin pernafasan bagi manusia. Air yang tercemar menyulitkan masyarakat untuk melkukan aktifitas seperti mandi, minum, dan mencuci.
Kalo sudah seperti ini siapa yang mau disalahkan? Apakah pemerintah atau masyarakat? Ini semua tanggug jawab kita bersama. Apa yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya. Apa yang harus kita lakuakan sekarang agar lingkungan kita terselamatkan? Banyak hal yang bisa kita lakuakan, salah satunya mengurangi penggunaan sampah pelastik yang ada, tidak membunag sampah sembarangan, bijak dalam menjadi konsumen dan bijaka dalam menjadi perodusen. Limbah-limbah sampah yang ada dapat didaurualang menjadi kerajinan yang bermanfaat dan menghasilkan uang.