Labuhanbatu I Detikkasus.com – Sabtu (02/07/2022). Percaya atau tidak yang pasti persoalan sampah kuat dugaan, “Tidak mampu ditangani dengan baik oleh, Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara, dibawah kepemimpinan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Estetika terkesan tercabik-cabik”.
Terlihat dari fakta masih ada sampah liar di Jl Hamka Kelurahan Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan dan Jl Adam Malik (dipinggir jalan berbatas kebun PT. Siringo-Ringo dekat Kayu Raja arah tugu Adipura Rantauprapat) Kelurahan Bina Raga Kecamatan Rantau Utara.
“Sampah liar di kedua jalur Jalan Adam Malik dan Jalan Hamka menjadi tempat pembuangan sampah abadi dan mencoreng nama Kota Rantauprapat sebagai Ibu Kota Kabupaten Labuhanbatu yang memiliki Motto KOTA IDAMAN=Indah dan Bersih, Damai dan Tertib, Aman, Makmur, Asri dan Nyaman”
Motto Kota Rantauprapat adalah “IDAMAN” Motto ini sepertinya berbanding terbalik dengan fakta dilapangan, disebabkan tumpukan sampah liar diberbagai lokasi dan lambatnya penangkutan sampah didalam Kota Rantauprapat. Kesannya Motto IDAMAN sangat tidak mampu diselaraskan Kadis DLH bila kita cermati dengan kondisi sampah yang berhasil mewarnai Kota
Masih segar diingatan, bahwa hari pertama masuk kerja Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu hasil Pemilukada 2020, langsung membicarakan hal penanganan sampah Labuhanbatu dan menjadi skala prioritas sampai tahun 2024. Sehingga awak media berupaya menghubungi inisial SR Siregar,. ST Kadis DLH, namun sayangnya beliau tidak kunjung konek untuk memberikan informasi.
Dari hasil penelusuran berbagai informasi yang dirangkum, “Sejak masa kerja Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu terpilih atau sudah memasuki waktu 11 Bulan ( dari 13 September 2021 s/d Juli 2022). Sudah ada (4) Empat Orang Kepala Dinas/Plt bergantian mulai dari pak “Kamal, Nasrul, Sorta dan SR”. Akan tetapi belum juga dapat mengatasi persoalan penanganan sampah secara maksimal”.
“Kita sangat khawatir pejabatnya ngak hafal bahkan tidak tau apa itu kepanjangan “RANTAUPRAPAT KOTA IDAMAN”, kalau mereka tau artinya dan paham makna yang terkandung didalam Motto “IDAMAN” itu, maka seharusnya tidak terlihat lagi sampah-sampah liar itu.
Tetapi jika makna kata IDAMAN itu dapat diabadikan maka dia menjadi sesuatu yang didambakan/ harapan, hasrat atau cita-cita yang entah kapan bisa terwujud. Dan sepertinya sangat sulit untuk mewujudkan Kota Idaman, jika sampah liar terus menerus terlihat berserak diberbagai titik jalur jalan.
Akibat terlalu lama diangkut sampah sampah tersebut dapat merusak estetika Kota Idaman, dan kemampuan Kadis DLH untuk mendapat data jumlah penduduk, yang diduga belum memiliki tong/drum atau tempat sampah, sama sekali tidak terdata dengan sehingga sulit bagi Kadis DLH mengatasi problem sampah sampah yang terus menerus menggunung dan berserakan.
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan renungan dan evaluasi kata perkata dari Motto IDAMAN itu, sudahkah Indah dan Bersih?., sudahkah Damai dan Tertib?., sudahkan Aman?., sudahkah Makmur?., sudahkah Asri dan Nyaman?.,. Jika belum maka teruslah berbuat nyata menuju maksud IDAMAN yang sesungguhnya.
ESTETIKA KOTA IDAMAN itu seharusnya dapat tercapai, agar tidak jadi bahan olok-olokan atau lelucon dari berbagai kalangan. Dan sepertinya gak ada salahnya, jika mau mulai dari, Pemimpin utama sampai dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), melaksanakan tafakur sejak demi kebaikan dan kejayaan Kabupaten Labuhanbatu yang kita cintai ini. Harap sumber sepenuhnya
● J. Sianipar