MADIUN, detikkasus.com – Pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat kurang mampu terdampak Covid-19 di Kota Madiun terus dilakukan. Pemkot setempat kembali membagikan sembako bagi masyarakat. Pembagian paket sembako berupa beras, mie instan, gula, dan kecap itu lebih mengutamakan kepada tukang becak.
Setidaknya, sebanyak 400 paket sembako dibagikan. Bahkan, beberapa di antaranya tercatat warga luar Kota Madiun. Pembagian sekaligus sosialisasi pemakaian masker dan penerapan pola hidup dan bersih kepada masyarakat.
‘’Tukang becak ini termasuk terdampak Korona. Yang biasanya bisa narik empat lima kali mungkin hanya bisa narik satu kali. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasti susah. Makanya kita dahulukan,’’ kata walikota.
Bantuan, kata walikota, akan diberikan bertahap setiap empat sampai lima hari. Harapannya, kebutuhan makan masyarakat terpenuhi secara kontinyu. Sembako merupakan hasil bantuan dari komunitas dan organisasi. Di antaraya, komunitas gereja, warga Tionghoa, Jamaah Masjid, hingga Kadin dan relawan Projo.
Pemerintah juga menyalurkan non tunai sesuai daftar Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan tersebut sudah berjalan. Selain itu, juga terdapat bantuan khusus untuk pekerja informal terdampak Korona. Itu mengacu dari daftar pekerja informal yang mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan dari Pemkot Madiun. Walikota menyebut bantuan jenis pekerja informal masih dalam pendataan agar tidak terjadi tumpang tindih.
‘’Warga Kota Madiun di luar daftar itu silahkan menghubungi Posko Gugus Tugas Logistik. Nanti akan dilakukan pendataan, kalau memang layak akan diberikan bantuan di sana langsung,’’ tegasnya.
Walikota berharap tidak ada yang kesulitan bahan makanan di Kota Madiun. Itu sejalan dengan instruksi pemerintah pusat. Selain itu, pemenuhan kebutuhan juga menghindarkan tindakan yang mengancam keamanan hingga kriminalitas.
‘’Dampak sosial dari Korona ini juga menjadi perhatian utama pemerintah. Prinsipnya, jangan sampai ada yang kesulitan bahan makanan. Pasti kita backup,’’ pungkasnya. (Kominfo/Ang).