Disusun Oleh: Frischa Aulia Mahesti, (Universitas Muhammadiyah Malang)
Detikkasus.com | Saat ini dunia politik tanah air memang sedang ramai diperbincangkan dengan gaya politik yang saling menyerang antar tokoh politik. Bisa dilihat bahwa media sosial dijadikan sebagai panggung untuk beradu argumen diantara para tokoh politik. Terlebih setiap tokoh politik akan mendapatkan pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia. Lalu saling menyerang di panggung politik bisa dikatakan untung atau rugi? Nyatanya calon yang diperlihatkan dalam suatu pilkada nantinya tidak dipilih oleh rakyat karean adanya penurunan kepercayaan terhadap partai pengusung. Pada intinya saling dalam panggung politik terdapat keuntungan dan kerugiannya. Hal ini dianggap bahwa para tokoh politik cara cepat untuk mengangkat elektabilitas tokoh politik di masyarakat, maka dari itulah sangat menguntungkan bagi partai politik untuk mempromosikan partai tanpa mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Namun kerugian dari gaya saling serang ini adalah menimbulkan citra negarif terhadap tokoh politik itu sendiri. Lebih luasnya partai tokoh tersebut bernaung akan ditinggalkan simpatisanya yang berakibat dalam jangka panjangnya orang-orang tersebut akan tenggelam dalam permainan politik. Seperti halnya apapun yang ingin dilakukan seorang tokoh politik untuk menaikan elektabilitas dirinya harus selalu ingat batasan wajar dengan catatan jangan pernah menjelekan orang lain dalam berpolitik. Maka dari itulah masyarakat hanya bisa berharap para tokoh bisa berpolitik secara baik dan benar dengan berasaskan nilai-nilai pancasila yang sudah lama tertanam yang juga sebagai falsafah bangsa Indonesia.