Rumah Pintar Anak Berkebutuhan Khusus Ganguan Pendengaran EFATA Ikut Meriahkan Ormas-Ngo Expo 2021 Nomor Stand Urut 10

Detikkasus.com |JATENG

SEMARANG- Kemeriahan Ormas-Ngo Expo Tahun 2021 bertempat di Hall Mall Paragon Jalan Pemuda No.118 Semarang yang di ikuti sekitar 34 stand ormas. Rumah Pintar Anak Berkebutuhan Khusus Ganguan Pendengaran EFATA Ikut serta memeriahkan Ormas-Ngo Expo dengan membuka Stand nomor Urut 10 Pada hari ke-3 stand EFATA cukup ramai dikunjungi warga masyarakat yang hadir di Mall Paragon di hari ke -3 ini kamis (18/11/2021).

Untuk mengenal lebih jauh apa itu EFATA awak media ditengah acara Ormas-Ngo Expo 2021 mencoba mewawancarai Windy Aryadewi, SH
Pimpinan Rumah Pintar EFATA Semarang ” EFATA seperti organisasi atau lembaga yang lainya tentunya mempunyai visi dan misi yg sangat jelas yakni Visi :
“ Menjadikan anak-anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran memiliki keunggulan sesuai talentanya masing-masing, mandiri dan memiliki jiwa kewirausahaan.”

Misi :
– Memfasilitasi pendidikan seni dan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat anak secara cuma – cuma.

– Menjadikan Rumah Pintar sebagai wadah kreatifitas anak-anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran sekaligus sebagai ajang sharing para orang tua yang tergabung di Rumah Pintar.

Baca Juga:  Polsek Kubutambahan Bersama TNI dan Staf Kecamatan Kubutambahan Bersama - sama Membuat Tenda Pengungsian

– Menyelenggarakan proses pendidikan seni dan keterampilan yang menjunjung tinggi azas keterbukaan di antara para orang tua, pembimbing dan pengurus agar meraih hasil yang terbaik untuk anak-anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran.

– Menyiapkan anak-anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran menjadi insan mandiri, berani mengembangkan potensi diri, memiliki kreatifitas dan berprestasi serta mampu mengembangkan kewirausahaan.

– Menerapkan sifat kekeluargaan dan melibatkan peran serta orang tua untuk kemajuan bersama anak –anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran. Jelas windy Aryadewi

Lebih lanjut windy Aryadewi menjelaskan sejarah berdirinya EFATA “Berawal dari ungkapan rasa syukur saya terhadap Tuhan YME atas karunia- Nya terhadap anak saya Mutiara Neizya W (Eca) Yang telah dapat memanggilku MAMA, maka pada tanggal 13 Juli 2013 saya mendirikan Rumah Pintar/sanggar untuk anak-anak Berkebutuhan Khusus Gangguan Pendengaran di rumah saya dimana anak-anak tunarungu bisa belajar seni tari, seni lukis, seni musik dan lain sebagainya .
Sanggar yang saya dirikan tersebut saya beri nama “ Rumah Pintar Anak Berkebutuhan Khusus Gangguan Pendengaran EFATA Semarang ” yang bertempat di rumah saya Jl. Lemah Gempal V Nomor 14 Semarang. Arti kata Efata sendiri saya ambil dari bahasa Ibrani yang berarti “ Terbukalah” , seperti keinginan saya bahwa Rumah Pintar Efata terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan agar masyarakat umum bisa terbuka terhadap mereka yang berkebutuhan khusus.

Baca Juga:  Poltekkes Kemenkes Semarang Wisuda Ke-115 Sebanyak 361 Mahasiswanya

Sanggar Efata memfasilitasi kegiatan melukis, menari, musik angklung, cheersleader dan modelling untuk anak-anak gangguan pendengaran secara CUMA-CUMA (gratis), dengan semangat berbagi dan berkarya dengan KASIH saya percaya Eca dan teman-temannya akan menjadi BINTANG. Saat ini jumlah murid di rumah Pintar Anak Berkebutuhan Khusus Gangguan Pendengaran EFATA berjumlah 40 anak dari usia 4 tahun sampai 18 tahun, mereka berlatih di sanggar EFATA pada sore hari sedangkan pada pagi harinya mereka bersekolah di Sekolah masing-masing.
Kami semua adalah sama, di EFATA selalu menanamkan rasa saling memiliki, menyayangi dan saling menghargai.

Dalam mengajar atau melatih anak-anak berkebutuhan khusus gangguan pendengaran yang dibutuhkan hanyalah kesabaran seperti yang saya alami dalam mengajar Eca, saya praktekan terhadap anak-anak lainnya. Itu merupakan pelajaran dan tantangan bagi saya agar bisa menciptakan kombinasi gerakan yang bagus dan menarik untuk ditonton masyarakat.

Baca Juga:  Surat Pengajuan Belum Dibalas Mendagri, Bupati Belum Bisa Melakukan Mutasi, Reporter Hernandi K S.Sos M.Si

Setelah berlatih di EFATA banyak murid EFATA yang sering menjuarai berbagai macam lomba mewarnai, menari dan modelling. Jelas windy

Windy Aryadewi menambahkan “Rumah Pintar Anak Berkebutuhan Khusus Gangguan Pendengaran Efata adalah karya Tuhan, bahkan kami juga sering diliput oleh beberapa stasiun TV, majalah, koran maupun media sosial. Kami juga sering diundang untuk tampil perform di berbagai acara Pemerintah ataupun pada ajang event nasional di berbagai Universitas, tanpa penyertaanNya Rumah Pintar Anak Berkebutuhan Khusus Gangguan Pendengaran EFATA tidak akan pernah ada. Para Orangtua anak-anak tunarungu yang tergabung di rumah Pintar Efata Semarang sangat merasakan manfaat dan berantusias sekali dalam mendampingi anak-anak agar dapat tampil percaya diri dan tidak malu berbaur dengan masyarakat luas. Saya berpendapat bahwa peran orangtua sangatlah penting dalam perkembangan anak-anak mereka karena waktu yang paling banyak bagi anak-anak adalah bersama orangtua. Pungkas Windy Aryadewi

(Red-DK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *