Bojonegoro l Detikkasus.com – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro dan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo melalui SAPA! (SELAMAT PAGI) Malowopati FM edisi Rabu (14/12/2022) mengajak warga Bojonegoro lebih mewaspadai osteoarthritis lutut.
Dengan dipandu penyiar Lia Yunita, SAPA! ini selalu dapat diikuti melalui kanal YouTube Malowopati Radio dan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.
Dr. Mei Ria Rahayu, Sp.KFR, spesialis rehab medik RSUD Sosodoro Djatikoesoemo menjelaskankan osteoarthritis atau degeneratif joint adalah keadaan penurunan fungsi rawan sendi, sendi lutut biasanya pada usia 50 tahun (lansia) terjadi kerusakan pada rawan sendi sehingga menimbulkan nyeri.
Kalau sudah usia tertentu, lanjut dr. Mei, bisa terkena penyakit osteoarthritis, penyebabnya bisa karena gen/keturunan, age/umur, metabolik, dan exercise.
Menurut dr. Mei jika mempunyai faktor keturunan osteoarthritis dan umur sudah lanjut maka harus lebih berhati-hati, pola makan gizi seimbang dan olahraga yang proporsional harus selalu dijaga. Kelebihan berat badan harus dihindari karena ini akan memperparah pengikisan dari tulang rawan yang ada di lutut.
Lebih lanjut dr. Mei menjelaskan gejala umum osteoarthritis ada nyeri atau sakit pada sendi, bengkak di sekitar, sendi yang mengalami peradangan, kemerahan dan terasa hangat di kulit sekitar sendi yang mengalami radang, gerakan sendi yang terbatas, otot di sekitar sendi melemah dan mengecil.
Osteoarthritis bisa diketahui dengan mendiagnosa saja tanpa pemeriksaan rontgen, 80% dengan pemeriksaan fisik sudah bisa, gejalanya nyeri-nyeri di lutut. Sedangkan untuk makanan hanya perlu menghindari makanan yang bisa menimbulkan kegemukan.
Dr. Mei memberikan tips pencegahan osteoarthritis, menjaga berat badan ideal, berolahraga rutin dan aktif secara fisik, menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri, melakukan peregangan otot setelah duduk dalam waktu yang lama, dan beristirahat yang cukup dan teratur. Selain itu, juga berhati-hati dalam berjalan dan berkendara untuk menghindari cedera sendi.
Ada terapi yang bisa dilakukan penderita osteoarthritis yaitu dengan cara duduk dengan tegak lalu satu kaki diangkat lurus ke depan selama beberapa menit kemudian gantian dilakukan pada kaki kiri. Ini adalah untuk menguatkan otot-otot yang ada pada kaki. Tetapi yang kedua adalah dengan berdiri sampul kedua kaki berjinjit selamat beberapa menit kemudian disusul dengan tungkai yang dijadikan tumpuan dalam berdiri. Itu adalah terapi awal yang bisa dilakukan secara mandiri.
Bila penderita osteoarthritis sudah berada pada tingkatan yang lebih parah maka harus dilakukan intervensi dari luar yaitu dengan injeksi. Bahkan kalau sudah pada fase akhir maka pasien harus diambil tindakan operasi.
Dr. Mei juga mengharapkan pada masyarakat Bojonegoro bila mengalami gejala osteoarthritis untuk tidak segan-segan memeriksakan ke RS umum terdekat agar bisa segera ditangani lebih dini.
(Andri)