Detikkasus.com|JATENG
Semarang – Mengupas tentang cara penanganan penyakit Stroke, Rumkit Tentara Bhakti Wira Tamtama menggelar acara Webinar bertema “Update Manajemen Stroke Dengan Terapi Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)” dengan menghadirkan dokter ahli Stroke seperti Mayjen TNI (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp. S., MARS., MH., Dr. dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, Sp. S(K)., dan dr. Lisa Nurhasanah, MKK., Sp. KFR. Kamis (17/02/2022).
Acara webinar tersebut ditandai dengan pembukaan oleh Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tk. III Bhakti Wira Tantama Letkol CKM dr. Moh. Andi Fatkhurokhman, Sp. THT.,
Dr. dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, Sp. S(K)., menjelaskan bahwa Stroke merupakan gangguan pembuluh darah yang ada di otak secara tiba tiba dan diketahui bahwa Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan yang selama 12 tahun terakhir angka penderitanya cukup tinggi.
Secara umum Stroke dibagi menjadi 2 yakni Stroke emboli yakni adanya bekuan darah yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar yang tidak terangkut ke otak dan Stroke Trombotik adalah bekuan darah yang terbentuk didalam pembuluh arteri yang mensuplai darah ke otak.
“Dalam menangani Stroke tidak sembarangan, harus dilakukan pengobatan yang khusus dan stabilisasi sangat penting dilakukan dalam proses penyembuhannya”
Adapun beberapa langkah langkah yang harus dilakukan dalam penanganannya yaitu diawali dengan Pre-hospitalisasi kemudian diagnosis stroke, general support, in hospital, acute complication lalu prevention.
“Langkah langkah tersebut harus dilakukan dalam menangani pasien yang menderita penyakit Stroke dan dalam penanganannya tidak boleh ditunda tunda dan harus dibawa ke rumah sakit bukan kemana mana”
Berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, Dr. dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, Sp. S(K)., juga mengingatkan kepada seluruh tenaga kesehatan dimanapun berada dalam menangani pasien baik penderita penyakit Stroke maupun lainnya agar tetap memperhatikan protokol kesehatan termasuk memakai Alat Pelindung Diri (APD).
“Gunakan APD saat menanganani pasien, karena Covid-19 bisa berasal dari mana saja, baik dari rumah pasien maupun dari rumah sakit itu sendiri” ucapnya.
Mayjen TNI (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp. S., MARS., MH., menambahkan bahwa TMS merupakan salah satu modalitas neuromodulasi dalam bidang neurorestorasi untuk digunakan sebagai penelitian dalam memberikan pelayanan kepada penderita penyakit Stroke.
Pengetahuan dan keterampilan tentang penggunaan TMS dinilai sangat penting guna menentukan parameter dan protokol terapi maupun safety.
“TMS menjadi hal penting untuk mendukung kualitas layanan klinik maupun rumah sakit dalam menangani penderita penyakit Stroke karena resiko disabilitas mungkin terjadi karena terlambatnya mendapatkan penanganan medis”
Selaras dengan narasumber sebelumnya, dr. Lisa Nurhasanah, MKK., Sp. KFR, rehabilitasi kepada penderita penyakit Stroke juga harus terus dilakukan guna mendukung proses pemulihan pasien agar lebih optimal.
“Pasien stroke boleh dipijat tetapi hanya pijat relaksasi namun tetap disertai terapi latihan” ujarnya.
(ADI-Pendam IV/Dip)