Detikkasus.com | Kabupaten Sintang, Propinsi Kalbar, Jalan terakhir mencari kebenaran dan menegakan nama baik, akhirnya karyawan PT Wahana mendirikan sumpah secara adat di depan kantor PT WPP Lalang estate. (14/3/2018).
Pelaksanaan adat bersumpah ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pihak Perusahaan. Bermula dari tindak lanjut yang terjadi kehilangan uang perusahaan di kantor PT. WPP beberapa bulan yang lalu, yaitu tahun 2017. Sehingga pihak perusahaan menuduh salah satu karyawan yang menjadi staf disitu, yaitu Heronimus, tetapi dibantah karena tidak merasa dan tidak tau menahu masalah uang yang hilang di kantor tersebut.
Akibat permasalahan uang yang raib tersebut, pihak perusahaan mengambil tindakan sepihak dengan memotong semua gaji karyawan untuk mengganti uang perusahaan, dan atas kebijakan ini beberapa karyawan tidak terima dengan tindakan ini. Bahkan karyawan minta diselidiki yang terjadi sebenarnya, kenapa uang dikantor bisa hilang dan raib, kok karyawan yang dibebankan, kenapa tidak diusut oknum pejabat perusahaan yang menggelapkan dan kenapa dituduhkan pada salah satu staf karyawan yang bernama heronimus, padahal yang bersangkutan membantah dan siap bersumpah, ungkap karyawan lain yang tidak mau namanya di ekpos saat ditanya media ini.
Akhir dari polemik uang raib ini, maka Heronimus mengangkat ritual adat bersumpah mati tujuh turunan, bagi oknum yang menuduh dirinya dan bagi siapa saja yang terlibat makan uang tersebut, dan jika saya yang ngambil uang perusahaan, maka saya yang mati di sumpah adat, ungkap Veron di media ini, dan sekaligus sumpah yang dilaksanakan ini untuk membersihkan nama baik saya dan keluarga serta nama perusahaan, karena ini adalah oknum di perusahaan. Jelasnya. (Tinus/Alek)