RISE & SPEAK : Direktur PPA Dan PPO, Ajak Siswa MTsN Salatiga Berani Bicara, Selamatkan Sesama.

Salatiga |Detikkasus.com -Pada tanggal 22 april 2025, dalam rangkaian peringatan hari kartini. Direktorat tindak pidana PPA, dan PPO bareskrim polri. Menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk RISE N SPEAK di MTsN negeri salatiga, kegiatan ini. Mengusung semangat, “berani bicara. Selamatkan sesama”, dan di hadiri langsung oleh direktur PPA dan PPO.yng juga merupakan alumni MTsN salatiga angkatan 1988.

Kegiatan ini, bertujuan untuk mendorong keberanian siswa. Guru, dan masyarakat. Agar tidak diam terhadap segala bentuk kekerasan, sekaligus menanamkan budaya pencegahan sejak dini di lingkungan sekolah.

“Diam bukanlah satu pilihan, berani bicara itu mulia”. Tegas, direktur PPA dan PPO dalam sambutannya.

Baca Juga:  Serma Taufik mewakili Danramil 0816/10 Balongbendo menghadiri Pelantikan Pengurus KWARRAN Dan DKR Masa bakti 2019-2022

Dalam paparannya, beliau menjelaskan. Bahwa dit tipid PPA dan PPO bareskrim polri, tidak hanya menindak pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak. Tetapi juga membangun ekosistem edukatif, yang melibatkan berbagai pihak—mulai dari guru. Siswa, orang tua hingga komunitas pesantren.

“Kami hadir bukan sekadar menegakkan hukum, namun juga membangun budaya pencegahan dan perlindungan yang berkeadilan. Inklusif dan berperspektif gender,” ujarnya.

Program RISE N SPEAK juga mengajak sekolah membentuk tim Pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK), menyediakan kanal pelaporan ramah anak. Pelatihan guru, serta pendampingan psikososial bagi korban. Selain itu, siswa di ajak menjadi agen perubahan lewat program seperti ROOTS.

Baca Juga:  Bentuk Kedekatan Kapolsek Tejakula Menghadiri Undangan Masyarakat Yang Melaksanakan Upacara Agama

“MTsN salatiga, kami dorong menjadi pelopor sekolah ramah anak dan pelindung nilai-nilai kemanusiaan. Yang di ajarkan islam,” imbuhnya.

Kepada para guru, direktur PPA dan PPO. Mengingatkan, pentingnya implementasi permen dikbud ristek nomor 46 tahun 2023. Agar kekerasan dalam bentuk apa pun, dapat di cegah sejak dini. Sementara kepada siswa, beliau menyampaikan tujuh strategi praktis. Untuk melindungi diri dan orang lain dari kekerasan, termasuk membangun komunikasi terbuka. Dengan guru dan orang tua, serta menjauhi lingkungan yang rawan kekerasan.

“Jadikan ilmu sebagai pelita, dan akhlak sebagai perisai dari kejahatan. Jangan takut bicara jika ada yang tidak nyaman,” pesannya kepada siswa.

Baca Juga:  Dengan Mengunjungi Warga Bhabinkamtibmas Desa Bukti Sampaikan Pesan Kamtibmas Jelang Pileg dan Pilpres 2019

Acara di tutup, dengan syair pantun yang menggugah semangat siswa. Untuk berani melaporkan, jika melihat atau mengalami kekerasan.

“Jika melihat yang disakiti, jangan diam. Ayo bantu dan tegur dengan santun,” bunyi salah satu pantun yang disampaikan direktur PPA dan PPO.

Kegiatan ini, mendapat dukungan penuh dari polres salatiga. Dan di sambut antusias oleh seluruh civitas akademika MTsN salatiga, dengan semangat kolaboratif dan kepedulian bersama. Acara ini, diharapkan menjadi awal dari lingkungan pendidikan yang lebih aman dan ramah anak di indonesia.

(Pasukan Ghoib/Bid.Humas Polda Aceh & Div.Humas Polri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *