Detikkasus.com| Indonesia – Propinsi Jawa Timur – Kabupaten Sampang, Ribuan guru Negeri maupun swasta dan aktivis dari berbagai Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan se Madura menggelar aksi demontrasi
Massa yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas “Duka Budi Duka Guru Kita” mendatangi Mapolres dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang kamis 8/2
Dengan pengawalan Kasat Intel Polres Sampang AKP H Karyono beserta jajaran, pe bergerak dari Taman Bunga depan Pemkab jalan Jamaludin pendemo menuju Mapolres
Selain berorasi mereka membawa bendera, selebaran, spanduk bertuliskan “Stop Kekerasan Kepada Guru dan “Save Guru” serta pamflet bertuliskan “Hukum sang Pembunuh se berat beratnya”, dan “Aparat Jangan Lindungi Pembunuh,”
Sebelum menyerahkan rekomendasi, di depan Mapolres pendemo menggelar sholat Ghaib dan Tahlil untuk mendoakan almarhum Ahmad Budi Cahyanto Guru GTT SMAN I Torjun yang meninggal dunia usai di pukul MH muridnya sendiri
Usai menggelar sholat ghaib dan tahlil perwakilan mereka dari unsur OKP, Guru dan Tokoh masyarakat masuk menemui Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman SH SIK untuk menyampaikan rekomendasi
Menurut Korlap aksi M Salim Gerakan Solidaritas merekomendasikan kepada Polres dan Kejaksaan Penerapan pasal yang tepat untuk perkara agar menjadi perhatian bagi pelaku tindak pidana apalagi masih ada upaya diversi pada semua tingkatan pemeriksaan dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia
Selain itu Mendorong Kajari agar memberikan petunjuk kepada penyidik untuk menambah pasal alternatif 338 sebelum P-21 dengan pertimbangan kesengajaan dengan kemungkinan/Dolus Culpa, Menolak Intervensi dari pihak manapun
Dan mendesak aparat penegak hukum menerapkan Restoratif Justice sehingga terwujud rasa keadilan bagi korban dan efek jera bagi pelakuknya
“Publik berharap hukum tetap berjalan on the track dan tidak ada intervensi apapun,”ujar Salim
Usai bertemu Kapolres Sampang dan menyerahkan rekomendasi, para pendemo melanjutkan aksinya menuju Kejaksaan Negeri Sampang jalan Jaksa Agung Suprapto
Tampak juga sejumlah siswa dan masyarakat yang simpati terhadap almarhum Ahmad Budi Cahyanto ikut berbaur dengan pendemo
Berdasarkan alat peraga yang di bawa, para pendemo berasal dari unsur HMI,GMNI, KAHMI, PMII, sedangkan dari unsur PGRI yang paling terlihat dari PGRI Kota Pamekasan dan PGRI Plengaan Pamekasan. (Her)