Provinsi Sumbar – Tanah Datar, Detikkasus.com – Akibat tidak kelar juga persoalan tapal batas antara nagari saruaso dengan nagari baringin, Maka ratusan masyatakat nagari baringin berbondong-bondong mendatangi kantor DPRD Tanah Datar untuk menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat pada jumat (6/10) sebelum waktu jum’at.
Akibatnya, alek nagari pacu kuda yang sudah didepan mata terancam batal dilaksanakan, tak hanya itu rapat sidang paripurnapun molor hingga dua jam, yang seyognya dilaksanakan mulai jam 09.00 wib..
Persoalan tapal batas kedua nagari yang berseteru, mengakibatkan alek pacuan kuda jadi taruhannya. Karena masyarakat nagari baringin menginginkan pemerintah daerah menyelesaikan terlebih dahulu persoalan tapal batas ini,”kalau ini tak segera diselesaikan saya tidak menjamin keamanan alek pacu kuda bisa berjalan dengan aman, sebab saya tak bisa lagi menahan anak nagari Baringin,” kata ketua KAN Baringin Malin Marajo.
Dalam aspirasi tertulis masyarakat nagari Baringin yang disampaikan langsung Ketua BPRN Wel Ahmad.S.Sos ada tiga pokok persoalan, pertama agar DPRD sesegera mungkin untuk menyelesaikan persoalan tapal batas antara nagari Baringin dan nagari Saruaso, kedua menghentikan segala aktifitas ditanah ulayat masyarakat jorong Bukit Gombak, ketiga agar DPRD pro aktif mendorong pemerintah daerah tanah datar untuk menyelesaikan persoalan tapal batas kedua nagari.
“Saya datang atas nama ketua BPRN dan Ketua Pemuda Nagari Baringin, saya tegaskan kami datang beraspirasi atas keinginan masyarakat nagari, jadi bohong kalau kami ditunggangi oleh salah satu parpol, saya bukan anggota parpol manapun,” tegas Wel Ahmad.
Anton Yondra, Ketua DPRD Tanah Datar, yang menerima 10 orang lebih perwakilan masyarakat nagari baringin di ruang kerjanya jelang sidang paripurna, mengatakan akan mendukung penuh keinginan masyarakat nagari Baringin dan se segera mungkin mendorong pemerintah daerah untuk segera meyelasaikan persoalan tapal batas kedua nagari.
“Dari dulu saya hanya mengenal gelanggang pacu kuda dang tuanku Bukit Gombak, tak ada nama selain itu,” kata Anton Yondra, menegaskan.
Ditambahkannya, bersama anggota DPRD yang hadir termasuk komisi satu yang membidangi bidang pemerintahan, akan meminta pemerintah daerah secara tertulis untuk mendudukan persoalan ini sesuai porsinya.
Sementara itu wakil Bupati Zuldafri Darma menjelaskan akan tetap komit menyelesaikan persoalan tapal batas kedua nagari, dan ia berharap pada masyarakat nagari baringin untuk tetap mendukung alek pacu kuda.
“Pacu kuda tetap kita laksanakan, dan penyelesaian persoalan tapal batas tetap juga kita kerjakan,” harap Wabup.(Myt).