Propinsi Jawa Timur, detikkasus, Ponorogo,- Puluhan KK kurang lebih 89 KK yang dulu terisolir dan cemas dengan adanya Mega Proyek Bendungan Bendo, tepatnya di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, saat ini sudah mulai teratasi sebab, terlihat Pemerintah Kabupaten sudah mulai meratakan lahan yang dulunya lahan perhutani itu sekarang mulai persiapan untuk didirikan bangunan rumah puluhan KK tersebut dan kurang lebih ada 89 bangunan.
Dari data yang sudah tergali, pembangunan Mega Proyek Waduk Bendo tepatnya di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo itu, menelan dana Rp. 651 Milyar. Namun walaupun banyak gendala ahirnya 89 KK mulai sudah mendapatkan jawaban yang memuaskan, dengan di mulainya perataan lahan dan akan segera dibangun 89 rumah warga yang sudah di janjikan untuk relokasi dan ganti rugi.
“Relokasi 89 KK saat ini sudah mulai kita laksanakan, di mulai perataan calon perumahan warga yang terletak di selatanya Mega Proyek Waduk Bendo dan tarjet kami bulan 20 Desember 2017 sudah selesai,” Terang Jamus Kunto Kepala DPU Kabupaten Ponorogo di ruang kerjanya, (29/09/17).
Selain itu Jamus Kunto membahkan,” Dengan di mulainya relokasi 89 KK warga Ngindeng Sawoo ini di harapkan bisa mampu untuk memberikan semangat bagi warga yang saat ini cemas untuk lebih berwawasan luas demi Ponorogo yang lebih Maju, Berbudaya dan Religius,”Tambahnya.
Lebih lanju, Mega Proyek Bendungan Bendo yang di danai APBN Rp. 651 Miliar (Multi Yeors Contract) tersebut saat ini terus dalam keadaan pekerjaan, pembetonan terowong terowon, galian pelimpaha dan galian bangunan pengembalian. Untuk pekerjaan terowongan sepanjang 453 meter sudah dimulai sejak 17 Oktober 2015 dan sudah tembus pada 13 Mei 2016 yang lalu.
“Pembangunan Waduk Bendo merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan daerah Kabupaten Ponorogo yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya air, guna memenuhi berbagai keperluan masyarakat, seperti penyediaan air irigasi, air baku domestik dan industri serta pengendalian banjir dan pengembangan pariwisata ponorogo,” Tandasnya. (Ang).