Propinsi Jatim – Kabupaten Bojonegoro, detikkasus.com – Pada Rapat Kerja (Raker) Wilayah II Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) Jatim yang diadakan pada hari Sabtu (02/09/2017) Sore tadi, sekira pukul 15.00 WIB yang dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Abu Dzarin Kendal Desa Sumbertalseh Kecamatan Dander, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., M.Si mengingatkan kembali tentang bahaya serta perlu adanya kewaspadaan seluruhnya karena pengaruhnya banyak merekrut kaum muda serta disinyalir telah memasuki dibeberapa Ponpes yang ada di Jawa Timur.
“Beberapa Ponpes di wilayah Magetan, Madiun, Jombang, Lamongan disinyalir sudah dimasuki paham radikal”, ungkap Kapolres.
Selain Kapolres Bojonegoro, hadir dalam Raker yaitu Pengasuh Ponpes di lingkungan Kendal Kecamatan Dander Bojonegoro, Pengurus PCNU dan Banom NU Bojonegoro, Pengurus MWC NU se-Kabupaten Bojonegoro, anggota IPNU dan IPPNU Bojonegoro, Pengurus PC IPNU se-Jawa Timur, Anggota DPRD Bojonegoro Ahmad Sunjani, Kadiknas Bojonegoro, Kadis Lingkungan Hidup Bojonegoro serta undangan sebanyak 600 orang.
Acara yang mengambil tema ” Konsolidasi Gerakan Pelajar Membangun Ketahanan Informasi “, direncakan berlangsung selama 2 hari hingga besok, sekligus launcing cyber force.
Dalam sambutannya membuka Rakor, Kapolres mengucapkan rasa bela sungkawa kepada keluarga besar Ponpes Abu Dzarin atas musibah yang menimpa salah satu santinya yang pada hari raya Idul Adha tenggelam terseret arus bengawan solo serta mengucapkan selamat merayakan Idul Adha 1438 H kepada seluruh undangan yang hadir.
Masih melanjutkan sambutannya, Kapolres juga mengingatkan bahwa bangsa dan Negara Indonesia yang dibangun atas dasar Pancasila dimana Indonesia sangat beragam yang terdiri dari suku, agama dan Ras yang berbeda-beda, sehingga sangatlah penting mempererat persatuan dan kesatuan bangsa diatas perbedaan-perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesai sebagai identitas bangsa dimata dunia.
“Keanekaragaman bangsa Indonesia yang oleh pendiri bangsa dibingkai dalam Bhineka Tunggal Ika merupakan salah satu kekuatan dunia yang patut diperhitungkan oleh negara lain”, ungkap Kapolres.
Masih adanya kelompok teroris yang masih menunjukkan eksistensinya, Kapolres mengatakan bahwa kelompok teroris tersebut masih bergerak dan tidak tinggal diam dan salah satu gerakannya yaitu dengan membentuk sel-sel terputus seperti seperti yang menamakan diri daulah Jombang, Malang, Megamendung, Madura, Solo, Pasuruan, Lamongan, Probolinggo, Sidoarjo, Banyuwangi.
“Termasuk juga ada mahasiswa ITS, dalam rekrutmen salah satunya menggunakan akun media sosial yang menampilkan foto perempuan cantik”, imbuh Kapolres.
Berkaitan dengan masih banyaknya berita-berita hoax yang beredar di dunia maya, berdasarkan riset serta pembuktian diperkirakan 70% tidak benar. Dengan terbentuknya bermacam-macam cyber diharapakan dapat membantu dan bekerjasama dengan aparat keamanan terutama Kepolisian dalam membantu mengontrol dan mengawasi berita negatif di media sosial.
“Terimakasih atas dukungan semua pihak kepada aparat keamanan dalam menjaga kamtibmas”, tutur Kapolres.
Sementara itu, Ketua PW IPNU Jatim Haikal Atiq Zam Zami mengatakan bahwa diadakan Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kaderisasi dan konsolidasi di lingkup IPNU. Sesuai dengan tema yang diangkat dalam Raker kali ini, merupakan salah satu melatarbelakangi diadakan Raker. Dengan adanya over informasi yang terjadi saat ini ada yang bersifat positif maupun negatif.
“Cyberforce ini merupakan salah satu wadah untuk mengantisipasi adanya upaya-upaya untuk memecahbelah NKRI, merusak umat, pelajar dan generasi bangsa melalui media sosial ataupun dunia maya”, ucap Haikal. (Priya/her).